Terburu-buru merespons sebuah masalah, tanpa memikirkannya dalam ketenangan dan kebijaksanaan bisa berakhir seperti yang dilakukan oleh Prabowo. Ia begitu reaktif menanggapi "penganiayaan" yang terjadi pada Ratna Sarumpaet, padahal sama sekali tidak terjadi penganiayaan.
Alhasil timbullah kegaduhan. (Atau inikah yang mereka inginkan? )
Mungkin...
Tapi, andai saja Prabowo dkk menanggapi masalah ini dengan kebijaksanaan, Â maka tidak perlulah mereka harus terlihat bodoh di muka publik.
Maka benarlah yang dinasihatkan oleh sang bijak. "Siapa lekas naik darah, Â berlaku bodoh, tetapi orang bijaksana, bersabar. "(Ams. 14:17)
Lalu, tentang Ibu Ratna Sarumpaet. Â Mengapa ibu tidak berkata apa adanya saja?
Kan jadinya gaduh. (Atau ini yang diinginkan? )
Apapun itu..
Tapi benarlah yang dikatakan oleh si bijak. "Tak bergunalah dan jahatlah orang yang hidup dengan mulut serong" (Ams. 6:12).
Ya, Â kebohongan itu tak ada gunanya!
Sekarang...