Kasihan sekali. Mereka  mati dibunuh oleh ideologinya sendiri.
Dulu, aku pikir ideologi terorisme disemai khusus untuk pemuda saja. Lalu, aku bertanya, Â dimana keluarganya? Setelah melihat yang sudah terjadi, Â aku sadar kalau aku salah bertanya. Ternyata, ideologi anti kemanusiaan itu malah ditanam melalui keluarga.Â
Papa, mama, dan anak justru dilibatkan menjadi pembunuh. Sungguh-sungguh aku kasihan,keluarga yang dibangun di atas dasar yang rapuh, pasti dengan mudah dirusak oleh ideologi terorisme. Kalau keluarga rusak, Â sudah hancurlah bangsa ini.
Yang pasti kita semua berdoa untuk  keutuhan bangsa ini. Tentu saja ini harapan kita bersama. Ini tidak salah. Tapi,  yang harus kita sadari, untuk merusak bangsa ini sangat mudah. Si jahat cukup merusak keluarga keluarga terlebih dulu. Maka dengan sendirinya bangsa ini akan menuju pada kehancuran.
Rusak dulu nilai yang dianut keluarganya. Kacaukan dulu hubungan antara anggota keluarganya. Jauhkan keluarganya dari Tuhan. Niscaya bangsa ini pasti akan hancur cur cur cur.
Oleh karena itu, pertanyaan saya bukan lagi di mana peran keluarganya? Â Bukan itu. Tapi pertanyaan saya, di atas dasar manakah keluarganya dibangun? Di atas dasar yang rapuh atau dasar yang kokoh?