Mohon tunggu...
Yunus SeptifanHarefa
Yunus SeptifanHarefa Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Indah Tapi Tak Mudah

Berkarya untuk Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tak Ada Ide Saat Menulis, Ternyata Aku Melupakan Hal Ini

23 Maret 2018   07:47 Diperbarui: 23 Maret 2018   08:17 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://www.oprs.it

"Bagaimana cara menulis? Apa yang harus aku tulis? Dari mana aku mendapatkan ide untuk menulis?"Pertanyaan-pertanyaan seperti inilah yang sering muncul di pikiranku saat mau  menulis sesuatu. Rasanya, menulis itu sukar sekali.  

Aku ingin sekali menulis, tetapi aku tidak tahu mesti mau memulai dari mana.  Ini pergumulan yang kuhadapi sebagai orang yang mau belajar menulis. Aku benar-benar tidak punya ide mau menulis tentang apa. Kondisi semacam ini seringkali aku hadapi. Buntu. Tidak punya ide saat begitu semangat mau menulis sesuatu. Hmmm, aku bingung bagaimana caranya.

Di tengah kebingunganku,  aku punya kesempatan bertemu dengan seorang penulis senior. Karena aku tahu dia sudah menulis banyak buku, akhirnya aku meminta nasihatnya. Aku menjelaskan pergumulan yang kuhadapi ini. Aku ingin sekali menulis, tetapi aku susah sekali mendapatkan ide saat hendak melakukannya. "Bagaimana cara agar ide terus mengalir?" Kira-kira begitulah pertanyaanku.

Mendengar pertanyaanku, beliau tersenyum sambil berkata "Itu soal biasa. Kalau kamu mau menulis, kuncinya jangan pernah lupa untuk membaca". Membaca bukan hanya dari buku, koran, atau tulisan-tulisan  yang tersebar di internet. Membaca juga bisa berarti membaca keadaan sekitar, membaca wajah seseorang, atau membaca kondisi hati kita sendiri. Semua bacaan itu kalau berhasil dibaca dan dimaknai, pasti bisa jadi ide tulisan. Karena itu, bacalah apa saja, supaya kamu bisa menulis apa saja. Semakin banyak bacaanmu, semakin banyak pula  bahanmu."

Wah, betul juga kataku. Ini tips sederhana, tapi malah sering terlupakan. Selama ini, aku memang sering melupakan bagian yang ini. Aku semangat untuk menulis tapi aku lupa untuk  membaca. Aku bersyukur bisa mendapatkan ilmu yang sering kulupakan ini. 

Oleh karena itu, dari pengalaman yang kualami ini, aku mengambil sebuah kesimpulan bahwa, "kalau mau menulis jangan lupa membaca. Kalau sudah membaca, jangan lupa ditulis. Kalau sudah ditulis, jangan lupa dibaca lagi ya he he he". 

"Membaca. Menulis. Jangan pernah menceraikan keduanya." (Yunus Septifan Harefa)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun