Mohon tunggu...
Yunus SeptifanHarefa
Yunus SeptifanHarefa Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Indah Tapi Tak Mudah

Berkarya untuk Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Surat untuk Laodikia

27 November 2017   08:39 Diperbarui: 27 November 2017   09:51 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku sang Amin, muak melihatmu.

Engkau hidup dalam mimpi-mimpi bodohmu

Engkau kompromi dengan dosa-dosa indahmu.

Engkau nyaman tinggal dalam tong sampahmu

Engkau berleha-leha bak tidur di ayunan perapianmu.

Aku sang Amin, mual melihatmu

Engkau tak sadar kalau engkau itu debu adanya?

Engkau tak mengerti kalau hidupmu hanya sementara?

Engkau tak peduli lagi pada tanda panah pengarah tujuan hidupmu?

Engkau tidak sadara, engkau berlari dengan rantai terikat di kakimu.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun