Aku sang Amin, muak melihatmu.
Engkau hidup dalam mimpi-mimpi bodohmu
Engkau kompromi dengan dosa-dosa indahmu.
Engkau nyaman tinggal dalam tong sampahmu
Engkau berleha-leha bak tidur di ayunan perapianmu.
Aku sang Amin, mual melihatmu
Engkau tak sadar kalau engkau itu debu adanya?
Engkau tak mengerti kalau hidupmu hanya sementara?
Engkau tak peduli lagi pada tanda panah pengarah tujuan hidupmu?
Engkau tidak sadara, engkau berlari dengan rantai terikat di kakimu.
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!