Aneh rasanya ketika sontak merubah kegiatan dalam waktu sekejap,dimana biasanya ibu membangunkan anaknya untuk berangkat kesekolah,lalu sarapan dan anak pagi sudah siap disekolah, menunggu teman teman,bercanda dan belajar bersama.Sekarang menjadi bangun yang kesiangan, tidur tidak teratur dan semua kegiatan tidak tersusun apik.
Semua bertanya-tanya kapan bencana ini akan berakhir.
Apakah langkah yang diambil sudah tepat?Terkadang terlintas pertanyaan di benak ketika beratnya menjalani pendidikan saat krisis seperti ini?
Sekarang semua serba sulit,mengingat dengan pembelajaran seperti ini semua siswa "diwajibkan" memiliki telepon seluler , "diwajibkan" memiliki data internet,dan segala macamnya
Beruntungnya di zaman ini semua teknologi sudah sangat canggih,sehingga penyesuaian nya tak perlu waktu lama.
Tapi bagi siswa apakah ini enak? Tentu tidak mungkin apabila para pembaca adalah seorang guru,akan menjawab dalam hati dan berkata "saya juga gaenak"
Semua pihak memang dirugikan,semua pihak memang merasakan tidak enaknya sistem pendidikan ini.
Tapi menurut saya sistem ini sangat menekankan terhadap siswa,dimana mereka dipaksa untuk paham,paham akan apa materi yang diberikan guru kepada mereka.Waktu berjalan,tapi materi yang disampaikan mungkin terserap,tapi hanya beberapa siswa dan mungkin 5 dari 10 materi yang diberikan yang dipahami.
Karna dengan sistem pendidikan ini ,guru tidak dapat mengawasi para siswanya secara langsung,maka dampaknya adalah seperti berikut :
1)Siswa tidur dan bangun sesuka hati
2)Siswa dapat mencontek
3)Siswa bebas mengikuti/tidak kbm
Menurut saya,sekarang siswa hanya mengejar tugas,begitu pula dengan guru,kepahaman siswa terhadap materi adalah nomor sekian,yang penting siswa mengerjakan tugas dan nilai masuk,mungkin itulah gambaran kegiatan belajar yang selama ini dilakukan.
Apaboleh buat?semua hal diwajarkan sekarang ini
