Mohon tunggu...
Ivananda Siera Lisna Putri
Ivananda Siera Lisna Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ivananda Siera Lisna Putri, Mahasiswa D3 Keperawatan, Fakultas Vokasi, Universitas Airlangga

Ivananda Siera Lisna Putri, Mahasiswa D3 Keperawatan, Fakultas Vokasi, Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Aktivitas Fisik sebagai Pengendalian Epidemi Obesitas Saat Pandemi Covid-19

4 Juni 2022   23:32 Diperbarui: 4 Juni 2022   23:41 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Ivananda Siera Lisna Putri, Mahasiswa D3 Keperawatan, Fakultas Vokasi, Universitas Airlangga.

Obesitas merupakan kondisi patologis, dimana terjadi penumpukan lemak yang melebihi kebutuhan untuk fungsi tubuh. Obesitas bisa dikatakan sebagai masalah kesehatan dunia yang resmi disebut sebagai epidemi global menurut World Health Organization (WHO). 

Pengaturan pola makan ketika seseorang mulai mengonsumsi bahan makanan yang cenderung mengandung tinggi energi, seperti karbohidrat, lemak, dan rendah serat akan sangat rentan menimbulkan terjadinya obesitas. Sehingga sangat penting dalam memperhatikan keseimbangan antara asupan energi yang dibutuhkan dengan pengeluaran energi seperti melakukan aktifitas fisik yang berguna untuk menyeimbangkan energi agar tidak terjadi permasalahan pada gizi individu. 

Aktivitas fisik menyebabkan adanya proses pembakaran energi yang dikeluarkan mulai dari membakar lemak hingga kalori tubuh yang disesuaikan dengan aktivitas fisik yang dikerjakan. 

Seseorang yang mengalami obesitas dikarenakan massa tubuh yang berat akan cenderung malas dalam beraktivitas sehingga mereka akan lebih memilih untuk makan, duduk, istirahat, hingga tidur dari pada harus mengeluarkan keringat untuk melakukan aktivitas fisik.

Pada kasus di negara maju permasalahan akibat obesitas telah melebihi kasus permasalahan kesehatan akibat pecandu rokok dan alkohol. Para ahli menyebutkan bahwa obesitas telah menjadi sebuah epidemi sehingga bisa saja sewaktu-waktu akan terjadi pandemi. Secara epidemiologi kasus obesitas tidak akan menyebar begitu saja di kalangan masyarakat tanpa adanya faktor pendukung yang memengaruhinya, yakni: (1) Jenis kelamin, (2) Usia, (3) Tingkat pendidikan, serta (4) Status ekonomi. 

Dampak yang terjadi pada orang penderita obesitas terhadap penyakit degeneratif kronis, meliputi hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, kanker, diabetes tipe 2, dan kelainan tulang. Faktor genetik, perilaku kesehatan, dan pelayanan kesehatan menjadi kunci status kesehatan pada masyarakat dalam mengendalikan obesitas. Apabila aspek dasar tersebut masih belum bisa teratasi maka kasus obesitas akan terus berkembang di berbagai penjuru dunia. 

Menurut WHO aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur dapat mengendalikan proporsi berat badan dan menurunkan risiko obesitas sebesar 50%, dibandingkan dengan individu yang kurang melakukan aktivitas fisik. 

Obesitas terjadi akibat adanya perubahan gaya hidup masyarakat yang kurang memperhatikan kesehatan individu melalui aktivitas fisik dan pola makan akibat dari berkembangnya status sosial ekonomi masyarakat baik dari perkotaan maupun pedesaan. 

Perubahan gaya hidup yang salah menyebabkan masalah ganda yaitu terserangnya penyakit sindroma metabolik seperti obesitas yang tidak hanya menyerang pada usia dewasa saja melainkan usia anak dan remaja pun ikut rentan terkena obesitas. 

Status gizi pada penderita obesitas secara umum dilakukan dengan menggunakan metode Indeks Massa Tubuh (IMT). Konsumsi gizi pada penderita obesitas harus benar-benar diperhatikan sehingga perlu adanya edukasi melalui informasi tentang Pedoman Umum Gizi Seimbang terkait asupan makanan yang sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun