"Kitab apa yang memuat soal air itu?"
"Orang sekolahan mencari jawaban dari buku yang ditulis para ahli. Beda dari kami, orang kampung yang udik ini. Kami mencari jawab pada kitab yang diturunkan Sang Pencipta manusia dan alam ini. Kitab Al Qur'an, namanya...."
"Apa mungkin ?"
"Sudah berapa banyak buku yang kamu baca selama sekolah hingga setinggi sekarang? Tapi isi kitab sucimu sendiri pun kamu tak tahu...Dan masih juga mengaku sebagai orang beriman.... ". Engku Datuk turun dari bangku. Berjalan ke arah pondok. Meninggalkan aku yang tercenung dengan muka merah.Â
Laptop yang tiap hari kugunakan memuat program Al Quran. Untuk mencari ayat yang berkaitan dengan air, aku cukup menulis kata /air/ pada kolom pencarian. Dalam beberapa detik, aplikasi di komputer membeberkan informasi itu dengan lengkap. Maka aku pun menelusuri satu per satu ayat-ayat yang diterakan. Menilik ayat-ayat sebelum dan sesudahnya untuk mengetahui konteksnya. Barulah lima belas hari kemudian aku kembali mengunjungi Engku Datuk.
"Ternyata benar, ada banyak ayat Al Quran yang menjelaskan tentang air...", kataku membuka pembicaraan. Engku merespons dengan senyum kecil saja. "Salah satunya yang menarik adalah ayat yang berbunyi.."..seluruh makhluk hidup diciptakan dari air..", lanjutku.
"Kalau baju yang kamu pakai itu robek, dengan apa ditambal atau dijahit?"
"Tentu ditambal dengan kain atau dijahit dengan benang.."
"Kenapa tidak ditambal dengan daun yang mudah didapat? Atau dengan kayu atau besi yang keras dan tak mudah rusak?"
"Tentu saja tidak, karena bahannya berbeda..."
"Nah, begitulah kira-kira antara air dan tubuh kita..", tutup Engku Datuk. Aku pun tersentak dengan logika sederhana dukun kampung itu.