Mohon tunggu...
ivan adilla
ivan adilla Mohon Tunggu... Guru - Berbagi pandangan dan kesenangan.

Penulis yang menyenangi fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Tukang Rukyah Kerasukan

21 April 2021   02:51 Diperbarui: 21 April 2021   02:51 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah keluarga sedang istirahat di Masjid Nabawi, Madinah.  Foto oleh Ivan Adilla

Tentu saja Anda tak salah baca judul tulisan ini. Ini memang cerita tentang kecerdikan iblis yang membuat tukang rukyah kerasukan.Tiba tiba saja saya teringat kisah ini. 

Mungkin karena drama "koruptor berkalung sorban" populer sejak akhir minggu lalu. Bisa jadi juga karena sebelumnya ada drama "ayat-ayat korupsi', yang berkisah tentang korupsi dalam pencetakan ayat-ayat suci. 

Kita pun masih ingat, sandiwara "sapi berjanggut", yang diaktori almunus sekolah agama. Tak usah heran. Bukankah sejak lama banyak orang yang memanfaatkan simbol-simbol keagamaan untuk menarik penonton, agar mereka menyaksikan aktor-aktor yang fasih melantunkan ayat-ayat suci? Semuanya berakhir saat sandiwara selesai.

Cerita ini saya dengar dari seorang guru Bahasa Arab, yang mengajar kami sore hari selepas kuliah. Guru kami itu alumnus LIPIA Jakarta. Selain berdakwah dan mengajar, beliau juga mengembangkan metode pengobatan dengan cara rukyah. Murid-muridnya tersebar di berbagai tempat. Untuk mengobati dengan cara rukyah, ada ayat-ayat rukyah yang harus dihafalkan dan dibaca oleh juru rukyah. Melalui pembacaan ayat-ayat suci itu, juru rukyah memohon kesembuhan pada Tuhan.

Salah seorang muridnya, pada suatu hari, diminta untuk membantu seorang mahasiswa yang sedang kerasukan di sebuah kampus. Murid itu segera membacakan ayat-ayat rukyah pada air, meminumkan, dan mengusapkanya pada pasien. Tapi pasien yang kerasukan itu malah tertawa. Makhluk halus yang berada di tubuh pasien itu ternyata tidak mau keluar begitu saja. Maka tukang rukyah itu kemudian membacakan dengan keras ayat-ayat rukyah.

Tak lama kemudian, syetan yang merasuki tubuh si sakit berteriak minta ampun. Dia berjanji akan segera keluar dari tubuh si sakit jika tukang rukyah membacakan surat al-Jin, salah satu surat dalam Alquran. Tukang rukyah yang sedang belajar itu tentu saja senang, karena lawannya mengalah. Ia bersedia membacakan sepotong ayat Alquran sesuai permintaan syetan yang merasuki si sakit. Belum juga ayat pendek itu selesai dibaca, tiba-tiba saja tukang rukyah itu malah kerasukan. Ya, rupanya syetan yang tadi bersarang di tubuh pasien, kini berpindah ke tubuh tukang rukyah....

Tentu saja peristiwa itu membuat orang-orang yang menyaksikan jadi panik. Mereka tidak saja harus mengurus mahasiswa yang baru saja siuman, tapi juga mesti mengurus tukang rukyah yang kini kerasukan. Yang membingungkan adalah, bagaimana caranya mengurus tukang rukyah yang kerasukan? Saat yang kerasukan orang biasa, dibantu oleh tukang rukyah. Nah, saat yang kerasukan justru tukang rukyah, apa yang harus dilakukan? Penonton panik. Tentu juga kebingungan, tak habis pikir.

Untung saja ada seseorang yang tahu dari mana tukang rukyah itu belajar. Dia segera menghubungi sang Ustadz, guru dari tukang rukyah yang pertama tadi. Kebetulan sekali Ustadz sedang berada di kota yang sama, dan segera saja beliau meluncur ke tempat kejadian perkara. Setelah membacakan ayat-ayat rukyah, terjadilah dialog antara Ustadz dengan syetan yang bersarang dalam diri muridnya.

"Tadi orang ini yang mengusirmu dari tubuh orang lain. Sekarang kenapa justru kamu bisa masuk ke dalam tubuh orang ini?", 

"Karena dia mengikuti perintah aku.." jawab syetan itu.

"Apa yang kamu perintahkan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun