Mohon tunggu...
Ivana Febyola
Ivana Febyola Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesehatan Mental Remaja pada Masa Pademi

23 November 2020   11:25 Diperbarui: 23 November 2020   11:45 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dengan adanya pedemi virus COVID-19 tidak sedikit remaja yang merasa stress dan depresi bahkan ada yang berniat untuk bunuh diri karena merasa tertekan. Kekhawatiran yang berlebihan membuat mental para remaja terganggu, bukan hanya remaja tapi juga orang-orang yang turut merasakan pademi virus COVID-19.

Di indonesia jumlah pasien positif COVID-19  terus bertambah, hal itu membuat banyak orang termasuk remaja merasa takut dan tertekan, apalagi dengan adanya physical distancing yang membuat jarak secara emosional antara keluarga, sahabat. Bagi sebagian orang, hal ini di rasakan sebagai tekanan atau beban, bila tidak dikendalikan akan berdampak negatif bagi kesehatan mental.

Kesehatan mental yang terjadi pada masa pademi dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti ketakutan terhadap wabah, rasa terasingkan karena adanya karantina, kesepian kerena jauh dari orang-orang terkasih.

Hal-hal tesebut tidak hanya menganggu pada orang-orang yang sudah terkena depresi, gangguan kecemasan umum, namun juga dapat mempengaruhi orang yang sehat secara fisik maupun mental. 

Terutama para remaja yang merasa tertekan karena berada dirumah dan bosan apalagi ketika mereka melihat berita COVID-19 yang menakutkan bisa membuat mereka merasa cemas dan panik.

Sebagai pelajar di tahun terakhir saya juga merasakan shock akan adanya pademi COVID-19, daring yang awalnya memliliki kesan tersediri, tetapi lama kelamaan menjadi beban pikiran, tugas semakin banyak, dan kita harus tetap menjaga imunitas tubuh.

Tidak sedikit teman-teman saya yang merasa stress dengan adanya pademi ini. Banyak planning yang tehambat dengan adanya pademi COVID-19 ini yang membuat stress.  

WHO menyebutkan anak muda alias generasi milenial saat ini lebih rentan terkena gangguan mental. Terlebih masa muda merupakan waktu dimana banyak perubahan dan penyesuain terjadi baik secara psikologis, emosional maupun finansial.

Pada Maret 2020 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menghimbau agar setiap orang perlu menjaga kesehatan mental untuk menghindari keluhan fisik yang muncul akibat stres. Karena, ketika seseorang stres, maka sistem imun dalam tubuh akan berkurang. Ini akan menyebabkan tubuh mudah terserang penyakit.

menjaga kesehatan mental bisa dilakukan dengan banyak hal, salah satunya yaitu 'self care', Self care atau perawatan diri adalah aktivitas yang dilakukan dengan tujuan meningkatkan rasa kesejahteraan diri sendiri. Ini merupakan hal yang penting untuk kesehatan mental dan kesehatan secara keseluruhan.

Meskipun terlihat sepele self care merupakan hal yang penting karena dapet membantu individu dalam menghargai diri sendiri setelah melakukan pekerjaan berjam-jam. Dengan melakukan aktivitas yang membuat kita bahagia dan kenyamanan diri sendiri, self care juga dapet membantu mengurangi segala macam gangguan mental seperti depresi, stress atau kecemasan berlebihan. Self care juga salah satu bagian dari self love.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun