Mohon tunggu...
Itsna Laily Rosyida Achmad
Itsna Laily Rosyida Achmad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan sosial

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengapa Murid Perlu Berlatih?

29 September 2022   00:22 Diperbarui: 29 September 2022   00:29 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Mengapa murid perlu banyak berlatih?

Jika Mendengar kalimat ini pasti kalian langsung berpikir terhadap diri kita sendiri yang selalu bergelut dengan tugas tugas yang diberikan, pastinya kita merasa mengeluh atau merasa berat. Nahh disini artikel ini akan membahas perlukah kita untuk berlatih dengan mengerjakan tugas-tugas? 

Mengapa murid perlu banyak berlatih pastinya kalian bertanya-tanya Apa yang dimaksud berlatih di sini. Yang dimaksud pelatih di sini adalah murid berlatih untuk mempersiapkan dirinya agar siap dalam menghadapi kegiatan-kegiatan yang akan datang misalnya seperti ujian ataupun kuis-quis yang diberikan oleh guru. Dengan banyak berlatih memberikan kebiasaan yang baik agar murid mau membaca dan belajar serta mengerjakan soal-soal agar mudah nanti jika saat ujian. 

Karena murid perlu mempersiapkan diri mereka kesiapan-kesiapan itu perlu dilatih seperti halnya jika kita ingin pandai kita banyak belajar membaca menulis maupun menghitung agar pengetahuan yang kita dapat menjadi luas. 

Guru bisa menerapkan teori pembelajaran fungsionalistik yang mana teori pembelajaran fungsi onalistik ini menekankan pada hukum kesiapan,hukum latihan dan hukum efek ( menurut thorndik) Apa yang dimaksud hukum kesiapan hukum kesiapan adalah segala sesuatu yang perlu dipersiapkan sebelum mulai latihan seperti buku pena buku tulis maupun model-model pembelajaran sedangkan hukum latihan adalah di mana kita mulai berperang dalam mengasah kemampuan kita serta yang terakhir adalah hukum efek hukum efek adalah capaian apa yang telah kita dapat dari pembelajaran pembelajaran yang telah kita lakukan dengan hukum kesiapan dan hukum latihan yang bakal memberikan efek positif terhadap pembelajaran kita. 

Akan tetapi efek di sini tidak selamanya positif yang mana jika murid merasa tertekan dengan berbagai latihan yang disediakan akan mempengaruhi pembelajaran murid tersebut dan menjadikan murid tersebut menjadi menurun kemampuannya dengan nilainya yang jelek.Menurut teori fungsionalistik yang mengedepankan latihan untuk tujuan pembelajaran yang maksimal, akan tetapi banyak kita temui di kehidupan nyata yang mana banyak peserta didik merasa bosan dengan pemberian latihan maupun tugas yang di berikan oleh guru. 

Disini peran guru sangatlah penting untuk membantu siswa dalam proses belajar agar tidak merasa bosan dan terbebani dengan soal soal latihan yang diberikan. Mungkin saran yang bisa saya berikan dalam permasalahan ini adalah dengan menggunakan metode lain yang bisa menarik siswa agar memiliki motivasi untuk mengerjakan latihan latihan dengan cara games online maupun games dari guru secara langsung agar menaikan minat belajar peserta didik. 

Metode lain yang bisa digunakan adalah dengan hukum belajar fungsionalistik menurut skinner perlu adanya reward dalam proses pembelajaran yang mana jika dengan adanya reward peserta didik terpacu untuk belajar dan berlatih dengan sungguh-sungguh karena mereka ingin mendapatkan reward dari guru maupun orang tua tersebut. Contohnya yang banyak sering kita ketemukan atau pernah kita alami jika orang tua kita memotivasi diri kita dengan nanti jika kamu peringkat satu di kelas bapak akan memberikan sebuah mainan ataupun sepeda pasti kita akan terpacu untuk belajar agar mendapatkan peringkat satu dengan nilai yang sempurna agar kita mendapatkan apa yang kita inginkan dari reward tersebut.

Di dalam penelitian ini teori fungsionalistik yang dikemukakan thorndike menggunakan hewan kucing yang mana kucing itu diberikan sebuah mainan untuk mendapatkan stimulus dan bagaimana respon kucing terhadap mainan tersebut penerapan ini mendapatkan trail dan error yang mana tidak langsung berhasil saat mencoba untuk mengambil mainannya. sedangkan skinner di dalam teori fungsionalistik ini menggunakan tikus yang memiliki papan yang beralirkan listrik di dalamnya dan ada tuas yang untuk meraih agar keluar makanan yang mana itu termasuk pemberian stimulus dan respon.

Teori fungsionalistik ini mengedepankan stimulus dan respon yang mana setiap stimulus yang diberikan terhadap siswa maupun peserta didik harus berpengaruh terhadap respon yang dia terapkan. Banget teori fungsionalistik ini mengacu pada bioaqurisma yang mana menekankan pada perilaku atau tingkah laku jadi dengan adanya teori fungsionalistik yang membantu siswa untuk menerapkan gaya belajar sesuai tingkah lakunya teori ini sangat berperan penting dalam proses pembelajaran serta belajar. Karena dengan adanya tujuan belajar sendiri yang berasal dari diri sendiri sangat membantu dalam proses pembelajaran yang meningkatkan semangat untuk berproses.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun