Mohon tunggu...
Hana  Nahdiana
Hana Nahdiana Mohon Tunggu... Guru - Guru

be complete for your self

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pentingnya Tata Krama dalam Kehidupan Sehari-hari

6 April 2021   18:40 Diperbarui: 6 April 2021   18:45 5223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tata karma atau adat sopan satun biasanya sudah diajarkan kepada anak sejak kecil. Tata karma menjadi pegangan bagi anak dalam kehidupan sehari-hari,  dan berinteraksi dengan teman sebayanya maupun orang yang lebih dewasa darinya.

Tata krama terdiri dari dua kata, yakni tata yang artinya adat, aturan, norma sedangkan krama adalah sopan santun, tindakan dan perbuatan. Bisa disimpulkan tata krama adalah adab sopan santun atau kebiasaan sopan santun.

Pendidikan tata krama diajarkan orang tua kepada anak-anaknya, bertujuan agar anak-anaknya menjadi pribadi yang beretika, mempunyai sikap yang sederhana, dan disenangi banyak orang. Contoh tata krama dalam kehidupan sehari-hari adalah tidak berbicara menggunakan nada tinggi kepada orang yang lebih dewasa, tersenyum kepada setiap orang, dan mampu menghargai semua orang. Banyak sekali tata krama yang perlu diajarkan orang tua kepada anak-anaknya seperti tata krama berbicara, pergaulan, serta penampilan.

Setelah diterapkannya tata krama di rumah, maka akan dikuatkan dan dilengkapi di sekolah, dengan diadakannya pendidikan tata krama di sekolah seperti bimbingan-bimbingan konseling, mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti, bahkan setiap mata pelajaran menyelipkan hal-hal yang berkaitan dengan nilai-nilai tata krama seperti bertanggung jawab, disiplin, tidak mudah menyerah, dan religius, pendidikan tersebut pada zaman millennial ini diharapkan menjadi rem bagi para peserta didik dengan adanya pengaruh westernisasi atau hal yang kebarat-baratan.

Diharapkan dengan ditanamkannya pendidikan tata krama bagi peserta didik dapat mengurangi dampak negatif dari pesatnya pekermbangan teknologi serta pengaruh budaya-budaya modernisasi serta westernisasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun