Tata karma atau adat sopan satun biasanya sudah diajarkan kepada anak sejak kecil. Tata karma menjadi pegangan bagi anak dalam kehidupan sehari-hari, Â dan berinteraksi dengan teman sebayanya maupun orang yang lebih dewasa darinya.
Tata krama terdiri dari dua kata, yakni tata yang artinya adat, aturan, norma sedangkan krama adalah sopan santun, tindakan dan perbuatan. Bisa disimpulkan tata krama adalah adab sopan santun atau kebiasaan sopan santun.
Pendidikan tata krama diajarkan orang tua kepada anak-anaknya, bertujuan agar anak-anaknya menjadi pribadi yang beretika, mempunyai sikap yang sederhana, dan disenangi banyak orang. Contoh tata krama dalam kehidupan sehari-hari adalah tidak berbicara menggunakan nada tinggi kepada orang yang lebih dewasa, tersenyum kepada setiap orang, dan mampu menghargai semua orang. Banyak sekali tata krama yang perlu diajarkan orang tua kepada anak-anaknya seperti tata krama berbicara, pergaulan, serta penampilan.
Setelah diterapkannya tata krama di rumah, maka akan dikuatkan dan dilengkapi di sekolah, dengan diadakannya pendidikan tata krama di sekolah seperti bimbingan-bimbingan konseling, mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti, bahkan setiap mata pelajaran menyelipkan hal-hal yang berkaitan dengan nilai-nilai tata krama seperti bertanggung jawab, disiplin, tidak mudah menyerah, dan religius, pendidikan tersebut pada zaman millennial ini diharapkan menjadi rem bagi para peserta didik dengan adanya pengaruh westernisasi atau hal yang kebarat-baratan.
Diharapkan dengan ditanamkannya pendidikan tata krama bagi peserta didik dapat mengurangi dampak negatif dari pesatnya pekermbangan teknologi serta pengaruh budaya-budaya modernisasi serta westernisasi.