Mohon tunggu...
Mbak Tata
Mbak Tata Mohon Tunggu... profesional -

** House Manager ** Meminati segala hal yang berkaitan dengan eksplorasi dalam meningkatkan produktifitas hidup maupun manajerial yang efektif dan efisien untuk keseharian yang lebih baik silakan berkunjung ke itqonmanager.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Otak Juga Memerlukan Kebiasaan yang Baik

4 November 2015   02:20 Diperbarui: 4 November 2015   08:58 1079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

New York Times pernah memuat tentang bisnis membugarkan otak. Kemunculan banyaknya permainan mengasah otak dianggap sebagai latihan otak yang bermanfaat untuk mencegah penurunan mental dan dianggap dapat meningkatkan fungsi kognitif bagi seseorang atau yang kita sebut dengan kemampuan berpikir.

Memang ada sebagian pelatihan permainan otak ini memiliki beberapa manfaat namun hal ini tidak mungkin dapat mengoptimalkan konektivitas otak dan memaksimalkan neurogenesis (pertumbuhan neuron baru) misalnya dengan cara duduk di kursi sambil bermain game sebagai sarana permainan mengasah otak.

Tentunya semua latihan dalam meningkatkan kemampuan otak tidak hanya terbatas bermain dengan mengasah permainan otak saja. Namun memerlukan latihan yang menyeluruh dengan melibatkan kedua belahan otak, mulai  dari otak besar dan kedua belahan otak kecil. Caranya adalah dengan berlatih, menjelajahi, dan belajar hal-hal baru seperti dalam dunia nyata dan tidak hanya di depan layar dalam realitas dunia maya. Permainan digital hanya melatih setengah otak atau setara dengan melakukan latihan tubuh bagian atas, tanpa pernah melatih tubuh bagian bawah.

Melatih otak hanya dengan gadget sama dengan membuang waktu untuk mengeksplore kemampuan terpendam

Progam latihan hanya melalui gadget tentu memiliki kekurangan karena mereka banyak membuang waktu untuk melihat layar sepanjang hari. Padahal jika waktu tersebut digunakan untuk kegiatan realitas yang lain yang jarang anda lakukan, sangat mungkin anda dapat menemukan diri anda  berkeringat karena olah raga, menjelajahi alam, berinteraksi dengan teman-teman dan keluarga, membuat karya seni, memainkan alat musik, menulis, membaca novel, menambah kemampuan memasak dan lainnya yang belum pernah anda miliki sebelumnya.

8 Kebiasaan yang dapat meningkatkan fungsi kognitif

  1. Aktivitas fisik
  2. Keterbukaan terhadap Pengalaman
  3. Rasa ingin tahu dan Kreativitas
  4. Koneksi sosial
  5. Berdoa
  6. Pelatihan Game Otak
  7. Tidur yang cukup
  8. Mengurangi Stres 

Kebiasaan pertama :  Aktivitas Fisik

Para peneliti di Boston University School of Medicine (BUSM) menemukan banyak bukti bahwa aktivitas fisik bermanfaat bagi kesehatan otak dan kemampuan kognisi. Studi ini menemukan bahwa hormon tertentu, dapat meningkat selama latihan, sehingga dapat membantu peningkatan memori. Para peneliti mampu mengkolerasikan bahwa kadar hormon darah dari kebugaran aerobik, dan mengidentifikasi efek positif pada fungsi memori terkait dengan berolahraga ternyata berhubungan positif.

Pada bulan Oktober 2013, para peneliti Farber dan Harvard Medical School merilis sebuah studi yang menunjukkan molekul tertentu dihasilkan selama latihan. Molekul tersebut memberikan ketahanan yang dapat meningkatkan kognisi dan melindungi otak terhadap degenerasi.

Dalam penemuan terobosan mereka, para ilmuwan memperdalam penelitian pada molekul tertentu yang disebut irisin yang diproduksi di otak selama latihan ketahanan melalui reaksi berantai. Irisin dipercaya memiliki efek saraf. Secara artifisial, aktivitas ini dapat meningkatkan kadar irisin dalam darah yang diaktifkan oleh gen yang terlibat dalam belajar dan mempengaruhi memori.

Sebuah studi 2013 dari Finlandia menjadikan anak-anak sebagai subjek penelitian, meneliti hubungan antara kebugaran kardiovaskular, keterampilan motorik, dan skor tes akademik. Para peneliti menemukan bahwa anak-anak kelas pertama dengan keterampilan motorik yang buruk juga memiliki kemampuan membaca yang rendah dan skor tes aritmatika yang rendah. Dari seluruh pengamatan, anak-anak dengan kinerja yang lebih baik dalam kebugaran dan keterampilan motorik memiliki fungsi kognitif yang lebih tinggi dan mencetak lebih skor lebih baik dalam membaca dan tes aritmatika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun