TAK HANYA SEKADAR TENTANG ...
Adakah yang lebih menyedihkan?
Selain secangkir kopi menguarkan aroma kehilangan
Tidak khianat, dinikmati dalam diam
Seperti juga sebuah kenangan dan malam
Sesuatu yang aku namakan semesta
Segala pinta, tempat rindu bermuara
Tempo hari, aku pernah mengutuk perpisahan
Menjelmakan hanya sebagai hujan
Kala itu angin riuh menyanyikan elegi sepi
Dengan nada yang paling sunyi
Sementara kata-kata masih tergugu
Saat melepas engkau pergi, tanpa aku
Dan pada waktu yang tak sekadar berlalu
Doa-doaku kerap mengekalkanmu
Barangkali yang lapang sebagai jalan
Semacam tabah, mungkin pula penghiburan
Meski setapak duka terkadang aku temui
Berkelok di dasar cangkir kopi
Sumedang, 25 April 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI