Mohon tunggu...
Itha Abimanyu
Itha Abimanyu Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pagi dan Kopi

8 November 2022   21:36 Diperbarui: 8 November 2022   21:49 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

PAGI DAN KOPI

Dinginnya pagi terasa sangatlah nyaman, saat melihat ayah sedang asyik dengan sebatang rokok sambil sesekali menyesap kopi hitam panas diiringi rentetan lagu-lagu lawas. Sementara ibu berada di dapur yang hanya dipisahkan tembok kecil dari tempat ayah. Ruangan dapur yang hanya sekadarnya adalah kerajaan ibu jika pagi tiba.

Baca juga: Tak Ada Logika

Sedang aku, diburu waktu untuk berangkat sekolah dan hanya tinggal mengenakan sepatu, lalu berpamitan pada ibuku dan memeluknya.

"Bekalnya dibawa, Nak!" seru ibuku.

"Iya, Bu." Aku pun mengambil wadah yang ditunjukkan mata ibu.

***

Pagi yang ke sekian, ibu selalu menyiapkan kopi untuk ayah. Namun, matanya hanya memandang sayu pada secangkir kopi yang mendingin dengan sendirinya di atas meja, lalu kemudian ditinggalkan begitu saja.

"Bu!" Kupeluk ibu dari belakang ketika beliau tengah berdiri memandang ke arah luar jendela.

"Ingatlah, Nak. Meski kita tak punya pembuat rasa bahagia, kita harus meracik bahagia itu sendiri." Ibu berbicara dengan tatapan kosong.

Aku hanya bisa terdiam memeluknya, beliau pun bergeming hingga seterusnya suara isak tertahan menggantikan hening.

Ibuku kuat, mungkin memang diharuskannya kuat,"Ingatlah, Nak. Sulit bagi ibu melupakan ayahmu meski luka telah mengendap di ampas kopi itu. Kalau pada akhirnya dia lebih memilih perempuan lain dan bukan kita dan enggan kembali ke rumah ini, yakinlah ... ayahmu adalah lelaki terhebat yang pernah kita miliki."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun