Mohon tunggu...
Ita Siregar
Ita Siregar Mohon Tunggu... Administrasi - Pengarang. Pemetik cerita. Tinggal di Balige.

Merindu langit dan bumi yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Artaban, Kisah Orang Majus yang Lain [5]

7 Desember 2022   14:26 Diperbarui: 7 Desember 2022   14:48 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"Jalan terus!" teriaknya kepada pasukannya, "tidak ada anak di sini. Rumah ini aman."

Kegegeran dan suara gemerincing senjata segera lewat seperti juga kemarahan yang tidak berpikir, yang bermaksud menyapu buruan, yang membuat rusa bergetar bersembunyi. Artaban kembali memasuki pondok itu. Dia memalingkan wajahnya ke arah timur dan berdoa,

"Allah yang benar, ampuni dosaku! Aku telah berkata sesuatu yang tidak benar, demi menyelamatkan hidup seorang anak. Dua persembahanku sudah tidak ada lagi padaku. Aku sudah memberikannya kepada seseorang di tengah jalan, yang kumaksudkan adalah untuk Allah. Layakkah aku untuk melihat wajah Sang Raja?"

Tetapi di belakangnya, ia mendengar suara ibu muda itu menangis dalam haru, menanggapi doanya, berkata lembut, "Karena engkau telah menyelamatkan nyawa anak kecil ini, kiranya Tuhan memberkati dan menjagamu; kiranya Tuhan menghadapkan wajahnya kepadamu dan kemurahan akan mengikutimu; kiranya Tuhan mengangkat wajahNya atasmu dan memberimu damai."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun