Pagi perlahan menjelang.Â
Saya terbangun dan mata belum melihat cahaya samar pun dari luar kamar. Masih gelap. Hari ini ada kelas yoga pukul 7. Tangan saya mencari hape di atas kepala saya, di atas tekas. Darinya saya dapat informasi: pukul 5. Waktu yang pas untuk bangun.
Saya turun dari tempat tidur untuk menghidupkan lampu kamar. Saya melirik ke kanan. Gulzat, teman sekamar asal Kyrgistan, ternyata sudah bangun juga. Ia memeriksa hapenya sambil berbaring.Â
Kami sedang mengikuti satu konperensi yang diadakan oleh Servas International di Asia Plateau, Panchgani, Pune, India, selama enam hari.Â
Servas International adalah lembaga nonprofit, berdiri tahun 1949 di Denmark, sebagai upaya perdamaian dunia setelah Perang Dunia II yang mencekam. Kini Servas, dengan semangat traveling for peace dan hosting for peace, ada di sekitar 135 negara di seluruh dunia. Siapa pun dapat bergabung dengan mendaftar di Servas.org.
Saya membasuh muka dengan air dingin di wastafel. Segar. Temperatur harian di Asia Plateau sepagi ini adalah 16 derajat Celsius.Â
"Yoga?" tanya Gulzat. Suaranya nyaring dan bernada tinggi pada akhir kata.
"Ya. Mau kopi atau air panas?" tawar saya.
"Oh no no no," jawabnya cepat. Suaranya meninggi dan cepat, lalu menghambur ke kamar mandi.Â
Saya ke pantri dengan membawa termos panas untuk nantinya diisi. Sudah beberapa kali membuat kopi di sini dan suka dengan suasana yang sederhana. Rapi dan kering. Saya suka pengumuman di dinding dekat mesin filter air minum: Please leave the room the way you want to find it.Â
Seperti apa ruang ini ingin saya lihat tiap kali saya ke sini? Ya seperti ini. Rapi dan sederhana. Ruang pantri dan ruang menyetrika pakaian. Fasilitas untuk para pengguna gedung untuk dimanfaatkan dan dijaga bukan diforsir tugasnya.