Mohon tunggu...
Ita Siregar
Ita Siregar Mohon Tunggu... Administrasi - Pengarang. Pemetik cerita. Tinggal di Balige.

Merindu langit dan bumi yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menyambut 8 Milyar Manusia

18 November 2022   08:22 Diperbarui: 18 November 2022   08:24 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada 2014, komunitas Fraternity merilis Manifesto: Appelatio Fraternitatis Rosae Crucis. Fraternity terdiri dari pemikir dan pemimpin negara-negara terutama di Eropa. Tahun 1614 pertama mereka menerbitkan Manifesto Fama Fraternitatis Rosae Crucis sebagai respons terhadap kekacauan atas krisis Eropa saat itu. Prancis misalnya, seratus tahun tak berhenti perang agama. Dan Manifesto Appelatio adalah respons mereka yang kedua terhadap kondisi kritis dunia.

Manifesto menyoroti tiga fokus yaitu: spiritualitas, kemanusiaan, ekologi. 

Pertama, spiritualitas. Bahwa agama-agama dunia dianggap tidak lagi mampu menjawab permasalahan global manusia. Nilai-nilai kemanusiaan seperti kejujuran, integritas, kesamaan, persaudaraan, dinihilkan. Itulah ketika istilah money does not buy happiness, lahir.

Kedua, kemanusiaan. Bahwa manusia memiliki darah yang sama: kemanusiaan. Dan seluruh manusia bersaudara apa pun warna kulitnya: putih, kuning, hitam, merah. Sikap tidak toleran adalah bentuk kebodohan atau kesombongan pribadi atau golongan yang melukai kemanusiaan.

Ketiga, ekologi. Bahwa pada dasarnya iap manusia adalah ekolog. Logikanya, bagaimana manusia merasa bahagia tanpa peduli lingkungan tempat tinggalnya (baca: planet bumi)? Faktanya, segala jenis polusi, kerusakan ekosistem, penggundulan hutan yang massif, pembunuhan spesies hewan, dan hal-hal buruk lain, adalah cermin ulah manusia.

Manifesto mengatakan yang paling mendesak di antara ketiganya adalah ekologi. 

Tan Malaka dalam Madilog (1943) menulis  bahwa bobot Bumi tetap sama. Dalam pengertian saya, pertambahan penduduk tidak akan membuat Bumi menjadi lebih berat. Pada keadaan tertentu Bumi akan melaksanakan seleksi alam dalam rangka membuat dirinya ajeg. Sampai tahun 2022, masa ketika diumumkan 8 milyar manusia jumlah penduduk dunia. Delapan milyar? 

Thomas Malthus, filsuf abad 18, berkata bahwa reproduksi manusia yang tidak dapat diredam, akan berujung pada kelebihan manusia. Kematian prematur secara pasti mendatangi umat manusia.

PBB mencatat tren populasi global sejak 1950. Sebagian besar keluarga mengalami penurunan dalam jumlah anak. Tingkat kesuburan mencapai "level pengganti" yakni 2,1 anak per perempuan. Artinya, anak yang lahir kira-kira akan menggantikan orangtua mereka (mengisi ruang di Bumi).

Tahun 2017 diperkirakan penduduk Bumi 7 miliar. Pada waktu itu diperkirakan menjadi 9 miliar pada tahun 2050. Angka yang mungkin tercapai karena tahun 2022 telah 8 milyar. 

Apa artinya manusia berjumlah delapan milyar. Artinya, ada 8 milyar orang butuh makan. Mampukah kapasitas bumi menyediakan makanan untuk 8 milyar mulut? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun