Gangguan emosi dan perilaku semakin meningkat pada anak karena peran orangtua yang lalai akibatnya berdampak pada psikologi anak.
Tentang dampak anak yang kecanduan gadget yang bisa mengakibatkan ketimpangan dalam bersosial. Anak yang sudah diberikan gadget oleh orangtuanya ketika dirumah sulit diajak berkomunikasi, rasa kepeduliannya berkurang untuk merespon saat berdiskusi pengaruh penggunaan gadget pada perkembangan psikososial anak. Bukan hanya anak usia dini saja yang bisa kecanduaan bermain permainan atau aplikasi lainnya yang ada digadgetnya dan berakibat pada perilaku maupun psikologi tetapi dampak pada usia remaja juga cukup mengakhawatirkan. Contohnya di Bogor selama tahun 2019 sekitar 10-15 pasien yang rawat inap di RSMM karena ganggun jiwa akibat kecanduan gadget rata rata umurnya 11-16 tahun. Sebanyak 1.500.000 anak dan remaja di Amerika Serikat para orang tua memberitahukan bahwa anaknya mempunyai masalah
perkembangan, perilaku yang tidak berubah dan emosional. Anak usia dini yang belum mengerti fungsi dari gadget sangat perlu bimbingan, ada kalanya orang tua juga mendampingi anak saat bermain gadget karena sangat berbahaya sekali jika orang tua menyepelekan bahaya-bahaya dari gadget itu sendiri seperti meningkatkan resiko obesitas pada anak, bisa menyebabkan penurunan fungsi otak, meningkatkan resiko kekerasan, membuat respon anak terhadap interaksi sangat kecil, membuat anak kurang mengenal lingkungannya, bisa terpapar efek radiasi yang bisa berpontesi sebagai kanker dalam jangka panjang atau pendek, membuat anak kurang tidur, menyebabkan potensi kerusakan pada mata karena jarak pandang yang terlalu dekat hal yang terjadi pada anak biasanya akan mengalami rabun jauh, juling dan yang paling fatal mengalami kebutaan, dan anak beresiko kecanduan gadget yang berakibat pada perkembangan emosi, perkembangan fisik dan mental yang buruk. Anak yang kecanduan gadget biasanya akan lebih mudah marah dan cenderung mengabaikan nasehat orang tuanya, nasehat orang tua hanya masuk kuping kanan dan keluar kuping kiri.
 Umumnya sekarang tidak ada batasan usia yang bisa terkena penyakit kecanduaan gadget oleh karena itu sebaiknya kita harus bisa lebih bijak dalam memberikan gadget kepada buah hati atau menggunakan gadget itu sendiri. Adanya peningkatan teknologi yang pesat terutama pada gadget membuat peran orangtua merasa terbantu karena saat anak rewel menjadi tenang saat diberikan gadgetnya, tanpa orangtua ketahui sebenarnya yang di butuhkan sang anak adalah rasa perhatian dan bermain bersama dengan orangtuanya. Keterlibatan orangtua dalam menemani dan mengawasi perubahan yang terjadi pada perilaku anak seharusnya mulai disadari jika sikap sang anak yang mudah marah saat dilarang bermain gadget, dan sudah mulai berani berbohong demi bermain gadget.
Aplikasi dan sistem yang menarik pada gadget membuat anak betah berlama-lama menggunakannya. Anak yang terbiasa atau menggunakannya secara berlebihan akan merasa sulit untuk menyerap pelajaran dan sulit berkonsentrasi saat belajar. Adapun penyakit yang berpontesi timbul karena radiasi gadget adalah kanker, tumor otak, alzheimer, parkinson, sakitkepala. Maka dari itu hubungan antara peran keluarga dalam perubahan perilaku terhadap pengguanaan gadget pada anak tidak bisa dianggap hal yang sepele, melihat dampak yang bisa merugikan sang anak dikemudian hari.