Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Larantuka, Negeri Bunda Berduka

12 September 2016   14:09 Diperbarui: 13 September 2016   10:15 1390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Reinha Rosari, pada Gerbang Kota Larantuka (dok. Pribadi)

Malam sebelumnya, ketika di Maumere seorang sahabat berpesan, jika jadi  mengunjungi Larantuka, jangan lupa mengunjungi Kapela Tuan Ma.  Saya hanya mengangguk, tidak mengiayakan juga tidak membantah, saya pikir, bagaimana nanti saja.

Siang itu, ketika memasuki gerbang kota Larantuka,  saya langsung disuguhi patung selamat datang, seorang suci Reinha Rosari. Belum terjawab pertanyaan siapa gerangan Reinha Rosari? Tiba-tiba mata ini disuguhi, panduan kunjungan yang seluruhnya beraroma agama. 

Plank Nama itu bertuliskan  acara yang patut dikunjung. Al,;

1.Miscericordia Chapel

2.Tuan Ma Chapel

3.Larantuka King’s Place

4.Tuan Ana Chapel

5.Reinha Rosaria Chatedral

6.Museum of Bishop Gabriel Manek

7.Tuan Meninu Chapel.

Saya tersentak, Tuan Ma menempati urutan kedua dari panduan tempat yang direferensikan untuk dikunjungi. Siapakah Tuan Ma?  Dari namanya, terkesan jika Tuan Ma seorang Tionghoa. Apa pula peran seorang Tionghoa dalam perkembangan agama Khatolik di Larantuka, sehingga nama Kapela diatas namakan dengan nama beliau, dan fantastiknya, menjadi agenda untuk dikunjungi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun