Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Antara Larantuka dan Adonara

20 Maret 2017   09:34 Diperbarui: 20 Maret 2017   09:48 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di Perairan ini, Edo membuktikan cintanya pada Yuli (dok.Pribadi)

Suasana langit diatas laut di muka pelabuhan Larantuka tenang seperti biasanya, tanpa angin yang berhembus kencang. Sementara diatas perahu, diatas permukaan laut tenang itu, ada  perjalanan antara Larantuka dengan pulau Adonara.  

Rasanya, memang laut antara Larantuka dan Adonara selalu tenag.

Kondisi laut yang tenang, birunya laut dan jernihnya air laut hingga berpuluh meter ke dalam laut yang dapat dijangkau mata, menguatkan Edo, untuk membawa Yuli menempuh perjalanan laut ke Adonara.

Masih terbayang di pelupuk mata Edo, bagaimana di muka kapela Tuan Ma kemarin, Yuli bertanya pada dirinya, sambil tangan Yuli sebelah kanan, bergelayut di tangan kiri Edo.

“Pulau apakah itu Do, di depan kita?”

“Itu namanya Pulau Adonara” jawab Edo singkat.

“Rasanya demikian dekatnya….” Gumam Yuli, nyaris tak terdengar. Namun, bagi Edo, itu adalah sebuah permintaan, jika Yuli ingin mengunjunginya.

“Besok kita akan mengunjungi sayang..” demikian bisik Edo di telinga Yuli.

“Akh… Edo..” hanya itu kalimat yang dikeluarkan Yuli, namun cengkeraman tangannya pada tangan Edo semakin kuat, kepala itu, merebah di pundak Edo.

“Kita akan sewa perahu dengan dua awak sekaligus, agar kompartable, agar kita bisa terlayani bagai Ratu dan Raja” bisik Edo ditangan Yuli.

Tak Ada jawaban, hanya cengkeraman tanga itu semakin kuat dirasa Edo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun