Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Potret Bangsa yang Tak Pandai Berterima Kasih.

1 Juni 2020   14:09 Diperbarui: 1 Juni 2020   14:21 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bentuk terima kasih sang teman, tidak perlu mendatangi mantan sang guru, lalu mengucapkan terima kasih. Namun, dengan memperbaiki metode transfer ilmu yang dia katakan gagal dilakukan sang guru. Maka, tanggung jawab memperbaiki metode yang salah itu, menjadi bentuk terim kasih sang teman pada sang mantan guru yang dia protes.

Hampir semua keterpurukan bangsa ini, akar masalahnya, karena bangsa ini, adalah bangsa yang tidak pandai berterima kasih.

Mau contoh lain ? ketika Pilkada usai dilakukan. Maka, bentuk terima kasih pimpinan daerah hasil pilkada tersebut adalah bekerja keras, untuk sebisa mungkin mensejahterakan masyarakat yang dipimpinnya. Bukankah Gubernur atau Bupati yang terpilih itu, yang memilih masyarakat (rakyat)?

Maka, pada rakyat lah seyogyanya hasil kerja kerasnya dia tujukan. Bukan pada partai pengusungnya.

Hal yang sama berlaku pada Presiden. Kesejahteraan seluruh rakyat, menjadi prioritas kerja sang RI.1. dalam semua kebijakan yang dibuatnya. Menafikan tujuan utama ini, sama dengan mengkhianati amanah yang diembannya.

Memperlihatkan secara terang benderang, bahwa sang RI.1. adalah sosok yang tidak pandai berterima kasih.

Demikian juga berlaku pada para oposan. Hanya menshare berita-berita yang menjadi judul utama berita dari berita online. Bukannya hanya memperlihatkan kebodohan sang oposan (kritikus). Juga, secara tidak sadar memperlihatkan bentuk tidak pandai berterim kasih pada almamater yang telah berjasa menjadikannya seorang ilmuan.

Silahkan buat koreksi pada sang penguasa, sertakan data yang valid, analisa yang cerdas dan memenuhi standard akal sehat.

Dengan demikian, bukankah hanya anda telah cerdas dan ikut mencerdaskan para pembaca. Namun, yang lebih penting lagi, anda secara tidak langsung telah berterim kasih pada almater yang telah berkontribusi membuat anda cerdas.
.
Wallahu A'laam.

terima-kasih-5ed4a986d541df7d08452854.jpg
terima-kasih-5ed4a986d541df7d08452854.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun