Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Robin Hood dan Kita

23 April 2020   07:12 Diperbarui: 23 April 2020   07:22 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pernah dengar nama Robin Hood? Seorang lelaki yang dianggap sebagai pahlawan oleh rakyat kecil di Inggris. Karena, begitu dermawan, membagikan makanan dan kebutuhan lain pada orang miskin. Meskipun, segala pemberian itu, diperolehnya dari merampok. Kisah heroik Robin Hood yang hidup pada zaman Raja Richard ini, akhirnya melegenda bagi rakyat Inggris.

Kisah yang mirip Robin Hood, terjadi juga di Indonesia. Kisah ini, tentang lelaki yang bernama Johanes Hubertus Eijkenboom alias Johnny Indo alias Umar Billah. Sosok ini menjarah toko Emas di era '70 an. Hasil rampokan Johnny Indo diberikan pada fakir miskin. Mirip kisah Robin Hood di Inggris yang melegenda itu.

Di Betawi, ada tokoh yang mirip Robin Hood, kita semua mengenalnya sebagai si Pitung.

Ketiga tokoh di atas, jelas salah. Apapun yang dibuatnya, setelah melakukan kejahatan merampok, tetap salah. Sekali lagi, mengambil atau mengakui milik orang lain sebagai milik sendiri, adalah perbuatan salah dan tidak terpuji.

Lalu, apa hubungan cerita diatas dengan kita? Tentu saja ada hubungan antara keduanya. Bahkan, saya memprediksi. Kita, mungkin saja, lebih jahat dari Robin Hood, Jhonny Indo serta si Pitung.

Kok bisa? Tentu saja bisa. Untuk menjelaskan, bahwa kita bisa saja lebih jahat dari Robin Hood, Jhonny Indo serta si Pitung itulah, tulisan ini saya buat.

Baiklah, kita uraikan kejahatan kita yang melebihi ketiga tokoh legendaris diatas.

Satu. Ketiga tokoh legendaris itu, merampok bukan untuk memiliki sendiri benda-benda hasil jarahannya. Melainkan, untuk diberikan pada orang lain, utamanya kelompok miskin. Sedangkan kita, untuk dimiliki sendiri. Tanpa, pernah memiliki keinginan untuk berbagi pada mereka yang miskin dan papa.

Bagaimana, saya punya kesimpulan kita semua melakukan kejahatan? Jawab dari pertanyaan ini adalah, bukankah harta yang kita miliki itu, hanya titipan Allah? Jadi, darimana kita merasa, apa-apa yang kita punya itu, benar-benar milik kita sendiri. Bukankah itu artinya, pengakuan kita sebagai pemilik harta, hanya pengakuan palsu. Pengakuan sejujurnya, kita hanya individu yang menerima titipan.

Hingga titik ini, kita sudah melakukan dua kesalahan. Kesalahan pertama, memberikan pengakuan palsu tentang pemilik harta dan kesalahan kedua, berusaha mengangkangi sendiri harta titipan untuk diri sendiri.

Kedua. Sebagai individu yang menerima titipan, kita telah melakukan pembangkangan pada Sang Pemilik harta yang sesungguhnya. Padahal, Sang Pemilik harta yang sesungguhnya, memerintahkan kita untuk memberikan barang yang dititipkan itu, untuk dibagi sebagian kecil ( bukan seluruhnya ) pada kaum miskin dan papa. Namun, yang terjadi, kita mengingkari perintah itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun