Mohon tunggu...
Iskandar Zulkarnain
Iskandar Zulkarnain Mohon Tunggu... Administrasi - Laki-laki, ayah seorang anak, S1 Tekhnik Sipil.

Penulis Buku ‘Jabal Rahmah Rendesvous Cinta nan Abadi’, 'Catatan kecil PNPM-MPd', 'Menapak Tilas Jejak Langkah Bung Karno di Ende', 'Sekedar Pengingat', 'Mandeh Aku Pulang' (Kumpulan Cerpen) dan 'Balada Cinta di Selat Adonara' (Kumpulan Cerpen). Ayah. Suami. Petualang. Coba berbagi pada sesama, pemilik blog http://www.iskandarzulkarnain.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ini Soal Sebab, Kawan

3 Juni 2019   21:44 Diperbarui: 3 Juni 2019   21:56 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang sahabat siang tadi curhat, mengapa wanita salehah yang diidamkannya belum juga sempat dia dapatkan? Apakah demikian sulitnya, keberadaan wanita salehah saat ini. Demikian tanya sahabat saya.

Alih-alih saya menjawab tanya yang dia ajukan. Saya malah balik bertanya.

Saya tanyakan, bagaimana dia mengelola fb yang dia punya, dimana dia bergaul, dimana dia menghabiskan waktunya, lalu, apa kegiatan amal saleh yang dia lakukan secara istiqomah.

Setelah tahu, jawaban dari yang saya tanyakan, tidak mengherankan saya, mengapa dia belum juga dapat pendamping wanita salehah.

Mengapa tidak? Bagaimana dia akan mendapat wanita salehah, jika status di  fb masih lebay, masih menghabiskan waktu ditempat yang sia-sia, tidak melakukan amalan yang mendekatkan pada Allah, sehingga dia menjadi lelaki saleh. Lalu, dimana logikanya mengharapkan berjodoh dengan wanita salehah.

Jadi tanyakan "sebab"nya, jangan bertanya "akibat" yang terjadi?. Apapun yang terjadi, semua karena ada sebabnya. "sebab"lah yang menentukan bagaimana "akibat" yang akan terjadi.

Ketika terjadi banjir. Lakukan semua hal untuk menyelamatkan diri dari akibat banjir. Selesaikah? Belum. Karena, yang kita lakukan baru pada reaksi terhadap banjir. Sifatnya darurat dan temporary. Jika, berhenti hanya pada tahap yang demikian, maka tahun depan, banjir akan datang lagi dan apa yang kita lakukan pada tahun ini, akan kembali dilakukan pada tahun depan.

Solusi yang terbaik, tanyakan apa "sebab"nya? Karena, dengan memperoleh jawaban, apa sebabnya. Maka, solusi yang lebih permanen akan kita peroleh. Jika, sebabnya karena saluran yang mampet. Lakukan perbaikan saluran, perlebar dan perdalam saluran. Lakukan kajian mendalam berapa debit air yang mengalir? Lalu, dari jumlah debit air yang mengalir, kita akan membuat saluran yang cukup untuk mengalirkan debit air yang mengalir dengan volume saluran yang pas sesuai kebutuhan. Baik lebar dan dalam saluran.

Jika sebabnya karena penggundulan hutan. Maka, solusinya lakukan penghijauan dan reboisasi hutan.

Banyak kesusahan yang mengepung diri dan kita terjebak hanya pada cara keluar dari kepungan susah. Tanpa pernah bertanya tentang "sebab" mengapa terkepung. Akibatnya, setelah lepas dari kepungan yang satu, kembali terjebak pada kepungan yang lain.

Banyak problem yang berakhir pada tanya mengapa, bukan apa sebabnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun