Mohon tunggu...
Iswara Rusniady
Iswara Rusniady Mohon Tunggu... Human Resources - Pustakawan

sekedar mencoba berbagi...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alternatif Menanggulangi Pengangguran melalui Peningkatan Fungsi Perpustakaan

24 Februari 2021   11:17 Diperbarui: 24 Februari 2021   13:12 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selain hal di atas itu, Pemerintah perlu terus mendorong masyarakat khususnya para generasi angkatan kerja dan masyarakat pada umumnya, dengan pemanfaatan internet untuk meningkatkan dan menambah pengetahuan dan keterampilan. Ketika sistem edukasi di Indonesia baik, maka dapat menghasilkan sumberdaya yang berkualitas sehingga angka pengangguran dan kemiskinan sedikit demi sedikit dapat terkikis. Para investor asing juga merasa nyaman untuk menanamkan modal usaha sehingga dapat meninggikan angka lahan pekerjaan di Indonesia. Media dan masyarakat Indonesia jangan hanya fokus terhadap sisi negatif yang terjadi, tetapi juga bisa melihat dari hal-hal lain sehingga dapat mengimbangi. Bagi masyarakat Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di negara-negara lain juga bisa berkontribusi, dengan memanfaatkan social media sebagai wadah untuk memberikan edukasi, dengan tidak fokus terhadap isu-isu yang negatif.

Penggunaan dana desa yang telah dilakukan sejak tahun 2015 dinilai berdampak positif terhadap pengurangan tingkat pengangguran terbuka secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu contohnya adalah yang terjadi di Bali, di mana tingkat pengangguran terbukanya merupakan yang paling rendah se-Indonesia. "Provinsi Bali sudah memberikan dana desa sebesar Rp 1 miliar tiap desa melalui Gerakan Pembangunan Desa Terpadu Mandara atau Gerbang Sadu Mandara yang membuat tingkat pengangguran di Bali menduduki angka terendah," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Bali, Ketut Lihadyana, seperti dilansir dari laman setkab.go.id pada Selasa (24/7/2018). Secara terpisah, Direktur BUMDes Sima Sari Dana Kesiman Petilan di Kecamatan Denpasar Timur, I Gusti Ketut Sima, menyebut pihaknya memanfaatkan dana desa untuk berbagai kegiatan. Baca juga: Kemiskinan di Desa Masih Tinggi, Efektivitas Dana Desa Dipertanyakan Di bawah naungan BUMDes yang berdiri sejak Desember 2017, dana desa dipakai untuk pengelolaan sampah dengan bank sampah, membuka unit toko, PAUD, hingga pengolahan air minum dalam kemasan. Apa yang dilakukan oleh daerah-daerah di Bali merupakan contoh kecil dari pelaksanaan penggunaan dana desa yang efektif. Direktur Pengembangan Usaha Ekonomi Desa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Nugroho Setijo Nagoro, turut mengingatkan pentingnya sinergi pembangunan ekonomi desa melalui berbagai cara. "Di antaranya adalah kerja sama dan fasilitasi BUMDes, pelatihan kewirausahaan dan manajemen BUMDes, pendampingan serta dukungan modal, sarana produksi dan pasca panen," tutur Nugroho. Contoh pengembangan BUMDes yang sesuai disebut Nugroho ada di BUMDes Desa Pulutan di Minahasa, BUMDes Desa Marinsow di Minahasa Utara, BUMDes Desa Mekarmaya di Karawang, dan BUMDes Desa Gempol Kolot di Karawang. Berdasarkan riwayatnya, dana desa mengalami peningkatan setiap tahun sejak disalurkan tahun 2015. Alokasi dana desa pada 2015 sebesar Rp 20,67 triliun, kemudian meningkat jadi Rp 46,98 triliun tahun 2016, serta Rp 60 triliun untuk tahun 2017 dan tahun ini.

Peran dan fungsi Perpustakaan.

Sehubungan dengan uraian di atas, sekarang semakin nampak jelas bahwa peran dan fungsi Perpustakan sebagai Penunjang lembaga pendidikan tidak bisa dipandang sebelah mata, karena kumpulan informasi yang tersedia di perpustakaan itu, bila disesuaikan dengan program kurikulum yang berlaku di SMK maupun di Perguruan Tinggi Program Diploma, akan bisa dijadikan bahan untuk bisa menambah dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Berdasarkan UU No.43 Tahun 2007 ( UU Perpustakaan), Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.

Sebagai institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak dan karya rekam, tentu saja peran perpustakaan sebagai penunjang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam meningkatkan kualitas pendidikan tidak bisa dipandang hanya sebagai pelengkap dilembaga pendidikan. Tetapi harus menjadi kebutuhan yang utama dan pertama, karena perannya yang tinggi, terutama sebagai media untuk meningkatkan kualitas dari individu dari pemakainya. Karena semakin tinggi tingkat literasi seseorang akan semakin mudah untuk memecahkan persoalan hidup dan kehidupannya. Termasuk juga dalam mengatasi permasalahan pengangguran. Permasalahan pengangguran sebenarnya karena salah satunya diakibatkan karena tingkat literasi orang itu sangat rendah.

Pada prinsipnya peran dan fungsi perpustakaan semua jenis perpustakaan hampir sama, cuma yang membedakan penekanan fungsinya, yaitu ketika menjalankan fungsi pada jenis perpustakaan dimana perpustakaan itu bernaung. Sebagaimana dicantumkan dalam UU Perpustakaan pasal 3 : perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa. Kemudian dalam pasal 4 : Perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dengan demikian semakin jelas seyogyanya perpustakaan, dengan berbagai fungsi sebagaimana disebutkan diatas, ketika digunakan untuk mengatasi persoalan mengatasi pengangguran dan kemiskinan, harus dapat berfungsi menjadi tempat untuk bermacam kebutuhan, baik untuk meningkatkan pendidikan dan keterampilan maupun untuk berkegiatan masyarakat, jika perpustakaan umum itu berada di tengah lapisan masyarakat harus dapat menjadi sarana untuk meningkatkan keterampilan dan kesejahteraan masyarakat. Perpustakaan yang diselenggarakan dan dikelola secara profesional yang dilengkapi sarana dan prasarana, dengan mempunyai tenaga (pustakawan), dan tersedia dana yang mencukupi dan tersedianya aneka koleksinya, akan dapat menyediakan informasi berupa karya cetak dan karya rekam, yang berisi informasi pengetahuan dan keterampilan, selain itu menyediakan informasi jasa rujukan untuk pusat penelitian masyarakat. Masyarakat (pemakai) yang mau meneliti, tentu mencari informasi yang berkaitan dengan kegiatan penelitiannya, pasti akan memanfaatkan perpustakaan, akan dapat berfungsi sebagai sarana penelitian yang baik, karena kelengkapan referensinya, perpustakaan juga dapat dijadikan sarana rekreasi pengetahuan yang sehat bagi masyarakat, dengan datang berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan yang berisi informasi koleksi buku hiburan, bahan audio visual, dengan memutar film atau dengar musik di perpustakaan, tentu akan menjadi sarana relaksasi sehat dengan mengurangi aktifitas kegiatan rutin yang biasa dilakukan, menjadi tempat yang menyenangkan untuk rilek, karena perpustakaan selain tempatnya tenang, juga koleksi yang disediakan perpustakaan akan menjadi sarana rekreasi dengan membaca buku atau majalah yang bersifat rekreatif atau humor.

Demikian ulasan singkat mengenai peran dan fungsi perpustakaan, yang seyogyanya bila perpustakaan dikelola secara profesional, akan dapat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, terutama sekali untuk mengatasi permasalahan pengangguran dan kemiskinan, tentu penekanan fungsi perpustakaan sebagai sarana pemberdayaan perlu diperkuat, dengan menyediakan koleksi perpustakaan yang cocok dan tepat dengan kebutuhan para siswa SMK atau Mahasiswa Program Diploma, selain itu di perpustakaan harus menyediakan tempat untuk berpraktek para siswa atau mahasiswa, bila mereka ingin mempraktekan apa yang diperoleh dari informasi yang tersedia di perpustakaan. Karena perpustakaan masa kini (perpustakaan digital) harus dapat bertransformasi untuk menanggulangi masalah pengangguran dan mengatasi masalah kemiskinan.

Peningkatan fungsi perpustakaan dalam mengatasi masalah pengangguran.

Janji Presiden terpilih Indonesia -- Jakowi, untuk meningkatkan pembangunan nasional dengan terus melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan. Yaitu dengan memperkuat;

-Pembangunan infrastruktur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun