Mohon tunggu...
Iswara Rusniady
Iswara Rusniady Mohon Tunggu... Human Resources - Pustakawan

sekedar mencoba berbagi...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan featured

Jumlah Perpustakaan di Indonesia Tidak Sebanding dengan Jumlah Pustakawan sebagai Tenaga Pengelola

3 Februari 2020   12:41 Diperbarui: 18 Oktober 2021   07:07 2693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | Envato Elements

Karena ada 12 komponen dasar/utama yang sangat perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan perpustakaan seperti yang saya kutip dari surat edaran Mendagri No. 041/4994 tahun 2010 yang diedarkan kepada Gubernur, Bupati/walikota di seluruh Indonesia, 12 komponen itu terdiri dari; organisasi/kelembagaan, teknologi informasi, Gedung dan ruang perpustakaan, koleksi, SDM, peralatan dan perlengkapan, layanan, anggaran dan sumbernya, promosi dan peningkatan minat baca, kerjasama, manajemen dan pelestarian.

Hal tersebutlah yang harus menjadi pegangan yang perlu diperhatikan dalam Perda, apalagi sekarang sesuai Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 2007, Perpustakaan merupakan urusan wajib yang perlu dilaksanakan di Pemerintah Daerah, karena itu merupakan urusan wajib, hal ini berarti   pengadaan tenaga perpustakaan dan pendanaan/anggaran perpustakaan perlu diperhatikan.

Melihat perkembangan Jumlah Perpustakaan di Indonesia cukup menggembirakan, walaupun secara kualitas penyelenggaraan perpustakaan masih perlu mendapat perhatian. Menurut sumber Perpusnas, Indonesia memiliki jumlah perpustakaan terbanyak di dunia (164.610) urutan ke 2, jumlah perpustakaan terbanyak di dunia urutan ke 1  India (323.605), urutan ke 3 Rusia (113.440) dan urutan ke 4 Tiongkok  (105.831).

Dari jumlah perpustakaan yang ada di Indonesia, 164.610 terdiri; perpustakaan umum 42.460, perpustakaan PGT 6.552, perpustakaan sekolah 113.541 dan perpustakaan khusus 2.057.

Sementara jumlah Pustakawan yang ada di Indonesia baru sekitar 3.596 orang, (berdasarkan data yang didapat pada hasil Rekerpus Perpusnas 28/1-2020), terdiri dari Pustakawan sekolah 146 orang (4.05%), Pustakawan PGT 1.457 orang ( 40.5 %), pustakawan perpustakaan khusus 423 orang (11,75%) pustakawan pada perpustakaan umum 1.174 orang (32.63%), untuk Pustakawan di Perpusnas 396 orang (11.03 %).

Kalau memperhatikan data tersebut di atas, nampak  jumlah perpustakaan dan jumlah pustakawaan yang ada sangat banyak sekali kekurangannya, seperti jumlah perpustakaan umum 42.460 dikelola oleh sejumlah 1.174 orang pustakawan, jadi sangat jomlang sekali perbandingannya, seharusnya paling tidak menurut saya kalau saja tiap perpustakaan umum dikelola oleh minimal 1 (satu) orang pustakawan saja, berarti harus ada sekitar 42.460 orang pustakawan perpustakaan umum yang ada di Indonesia.

Itulah yang mesti disikapi oleh pemerintah, temasuk pemerintah daerah bersama DPRD untuk memikirkan/mencari solusinya agar ketimpangan ketenagaan perpustakaan ini jangan sampai dibiarkan berlanjut, karena sebenarnya PGT yang telah mempunyai jurusan Perpustakaan telah banyak, hampir tiap daerah Provinsi ada PGT yang mempunyai jurusan perpustakaan dan informasi itu seperti; UI, UGM, Undip, Unair, Unpad, Unbra, USU, USM, Universitas Lampung, Universitas Malang.

Selain itu prodi perpustakaan juga ada di Universitas Bengkulu, Universitas Hasanudin, UIN syarif hidayatulah, UIN Sunan Kalijaga, UIN Alaudin Makasar, UIN Palembang, IAIN Padang, UIN Aceh, UIN Jambi, Uninus Bandung, Universitas Candrawasih Jayapura dan berbagai PGT swasta, termasuk UT (universitas terbuka) mempunyai jurusan perpustakaan.

Kalau melihat data Jumlah PGT, sudah banyak  PGT yang telah ada jurusan perpustakaan dan informasi,  tinggal sekarang, kemauan daerah untuk memperjuangkan pengadaan/formasi pegawai perpustakaan, untuk ditempatkan di sejumlah perpustakaan  seperti tersebut diatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun