Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cara Mudah Atasi Kecemasan dengan Diving Reflex dan Konsep Wudhu dalam Islam

27 Februari 2023   15:04 Diperbarui: 27 Februari 2023   15:06 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi diving reflex (Unsplash.com/Jordi Zamora)

Apakah kamu pernah merasakan detak jantung yang berdebar kencang atau keringat dingin yang keluar secara tiba-tiba, rasa cemas yang tiba-tiba muncul, atau bahkan saat berada dalam situasi yang tidak menyenangkan? Jika iya, itu merupakan reaksi alami tubuhmu dalam menghadapi situasi yang menantang atau stres. 

Namun, tahukah kamu bahwa ada trik sederhana untuk mengatasi perasaan cemas dan menenangkan detak jantung yang meningkat?Sebuah fakta psikologi menunjukkan bahwa rasa cemas tersebut bisa diatasi dengan cepat melalui sesuatu yang disebut dengan diving reflex, yaitu dengan membilas wajah dengan air.

Pengalaman saya mencoba diving reflex

Saya masih ingat pengalaman pertama kali mencoba diving reflex, ketika saya merasa sangat gugup dan cemas dalam sebuah presentasi di depan banyak orang. Saya mencoba untuk tenang dan bernafas dalam-dalam, namun detak jantung saya semakin cepat dan saya merasa semakin tidak nyaman.

Kemudian, saya teringat tentang diving reflex yang saya pelajari dari artikel dan video di internet. Tanpa pikir panjang, saya segera menuju wastafel dan membasuh seluruh wajah dan tangan dengan air dingin.

Tidak butuh waktu lama untuk merasakan efek dari diving reflex. Saya merasakan detak jantung saya yang semula cepat dan tidak stabil, menjadi lebih tenang dan stabil. Saya merasa lebih rileks dan fokus dalam presentasi tersebut.

Diving Reflex, sesederhana membasuh muka dengan air

Menurut wikipedia, Diving reflex atau respons menyelam adalah serangkaian respon fisiologis pada mamalia yang terpicu oleh perendaman dalam air. Respons ini membantu menghemat cadangan oksigen dengan memicu beberapa perubahan fisiologis tertentu selama penyelaman. Saat terendam, denyut jantung melambat dan aliran darah ke organ vital seperti otak dan jantung meningkat. Respons ini juga dapat terjadi pada manusia.

Respons menyelam diaktifkan khususnya dengan mendinginkan dan membasahi hidung dan wajah sambil menahan napas, dan dipertahankan melalui pemrosesan neural yang berasal dari kemoreseptor karotid. Aspek dari respons menyelam pertama kali dijelaskan pada tahun 1786 oleh Edmund Goodwyn.

Namun, baru pada publikasi tahun 1870 oleh Paul Bert adaptasi fisiologis diakui. Respons menyelam diyakini membantu dalam penghematan cadangan oksigen pada mamalia dengan memulai beberapa perubahan fisiologis tertentu selama perendaman air. Ketika respons menyelam diaktifkan pada bayi, respons kardiorespirasi lebih intens dibandingkan dengan orang dewasa. Selama tahun pertama kehidupan, respons menyelam dapat sepenuhnya dipicu hanya dengan merendam wajah bayi dalam air[2].

Hal ini terbukti oleh seorang ahli komunikasi asal Swedia yang memiliki bisnis dan buku tentang cara berhubungan dengan manusia, yaitu David JP Phillips. Konsep diving reflex ini ternyata memiliki manfaat yang sama dengan konsep wudhu dalam Islam.

Dia adalah seorang pebisnis dan pembicara internasional yang bekerja dengan berbicara di depan orang banyak. Seperti kebanyakan orang yang berbicara di panggung, dia kadang merasakan deg-degan, cemas, dan berbagai gejala lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun