Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Benarkah Konsumsi Daun Kelor Bisa Atasi Stunting?

25 Februari 2023   19:11 Diperbarui: 25 Februari 2023   19:13 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak dengan kondisi stunting (Unsplash/Bennet Tobias)

Beberapa masyarakat di Indonesia percaya bahwa daun kelor memiliki kekuatan magis dan bisa digunakan untuk pengobatan dan ritual. Seperti dalam upacara tradisional Bali, di mana daun kelor dianggap sebagai simbol kesuburan dan dijadikan bahan dalam upacara Melasti.

Sebuah jurnal ilmiah dengan judul Effect of Moringa oleifera leaf powder supplementation on reducing stunting in Bangladeshi children: A randomized controlled trial, adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh Karim, Rahman, Begum, dan Mostofa pada tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas suplemen bubuk daun kelor dalam mengurangi stunting pada anak-anak di Bangladesh. 


Penelitian ini dilakukan dengan metode acak terkontrol, di mana sekelompok anak diberikan suplemen bubuk daun kelor, sedangkan kelompok lain diberikan plasebo. Studi ini melibatkan anak-anak yang mengalami stunting, yaitu kondisi ketika anak memiliki tinggi badan lebih rendah dari rata-rata anak seumurannya.


Hasil dari penelitian ini sangat mengagumkan, karena menunjukkan dengan jelas bahwa anak-anak yang diberikan suplemen bubuk daun kelor selama enam bulan mengalami peningkatan tinggi badan yang lebih signifikan dibandingkan dengan kelompok plasebo. Selain itu, suplemen bubuk daun kelor juga meningkatkan asupan nutrisi penting, seperti protein, vitamin A, dan zat besi,  pada anak-anak yang mengalami stunting.


Finally, studi ini menyimpulkan bahwa suplemen bubuk daun kelor dapat menjadi alternatif yang efektif dan murah dalam mengurangi stunting pada anak-anak di negara-negara berkembang. Secara tidak langsung jurnal ini memberikan bukti ilmiah tentang manfaat daun kelor dalam mengobati stunting pada anak-anak di negara-negara berkembang. 

Penelitian ini akan menjadi begitu penting bagi kita sebagai masyarakat Indonesia yang peduli pada kesehatan dan asupan gizi anak-anak, sebagai sumber acuan untuk memperkuat rekomendasi penggunaan daun kelor sebagai salah satu strategi untuk mengatasi stunting pada anak-anak di negara kita.

Stunting atau tengkes dalam bahasa Indonesia, merupakan sebuah kondisi di mana pertumbuhan fisik dan kognitif anak terhambat akibat kekurangan gizi. Hingga saat ini, stunting masih menjadi masalah serius di Indonesia. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 27,7% pada tahun 2020. 

Manfaat daun kelor

Berdasarkan jurnal ilmiah yang berjudul Effect of Moringa oleifera leaf powder supplementation on reducing stunting in Bangladeshi children: A randomized controlled trial karya Karim, Rahman, Begum, dan Mostofa di atas. Berikut adalah beberapa manfaat daun kelor yang ampuh untuk mengobati stunting:

Kaya akan nutrisi penting
Daun kelor mengandung banyak nutrisi penting, seperti protein, zat besi, kalsium, dan vitamin A. Nutrisi-nutrisi ini sangat penting untuk pertumbuhan fisik dan kognitif anak, sehingga mengonsumsi daun kelor dapat membantu mengatasi stunting.

Meningkatkan produksi ASI
Daun berbentuk bulat oval kecil ini dapat berperan penting dalam meningkatkan produksi air susu ibu (ASI). Karena, ASI mengandung nutrisi yang sangat penting untuk pertumbuhan anak, sehingga dengan meningkatkan produksi ASI, anak akan mendapatkan nutrisi yang lebih baik untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun