Bagaimana (Seharusnya) Karyawan Adaptasi dengan Peraturan Aneh Perusahaan?

Mirna, seorang fresh graduate berusia 24 tahun, baru saja ia merasa sangat senang setelah diterima bekerja di perusahaan garment ternama di Indonesia, yang diimpikannya. 

Nah, Ia penuh harap dan sangat antusias untuk memulai kariernya dan berharap bisa berkembang di perusahaan tersebut.

Baca juga: Kenaikan Biaya Haji: Dari Perspektif Jemaah Haji

Namun, saat hari pertama mulai bekerja, ia lantas menemukan bahwa perusahaan tersebut ternyata menerapkan aturan yang dianggapnya aneh dan tidak biasa. Misalnya, perusahaan memiliki kebijakan yang ketat tentang pakaian. 

Hal ini membuat Mirna merasa terbatasi dalam memilih outfit yang akan dikenakan setiap hari.

Selain tentang aturan pakaian, Mirna juga merasa tidak nyaman dengan peraturan waktu kerja yang sangat ketat. Sehingga, ia menghabiskan seluruh waktu mudanya tenggelam dalam pekerjaan.  

Mirna pun mulai merasa stress dan tidak nyaman bekerja di perusahaan tersebut. Tapi, untuk resign Mirna belum dapat memutuskan, dengan alasan saat ini mencari pekerjaan agak susah.

Baca juga: Keluarga yang Harmonis akan Meminimalisir Risiko Anak Melakukan Tindak Pidana

Untuk mengatasi masalah tersebut, akhirnya Mirna memutuskan berkomunikasi dengan atasan. Ia berbicara tentang perasaannya terhadap peraturan yang diterapkan perusahaan. 

Dengan begitu, Ia berharap atasan dapat memahami dan memberikan solusi yang membuatnya nyaman dalam bekerja.

Baca juga: 6 Peran Suami dalam Merencanakan Program Kehamilan, Dijamin Tokcer!

Mirna juga sebenarnya telah berusaha untuk memahami tujuan dari peraturan dan berusaha untuk beradaptasi dengan peraturan tersebut. Bahkan, Ia juga mulai berkonsultasi dengan rekan sejawat atau profesional untuk membantu mengatasi masalah yang ia hadapi.

Pada akhirnya, Mirna pun berhasil mengatasi perasaan aneh dan kebingungan yang ia alami. Mirna berhasil beradaptasi dengan peraturan perusahaan tersebut.