Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pentingnya Menjaga Self Worth agar Diri Merasa Berharga

29 Juni 2022   12:44 Diperbarui: 30 Juni 2022   04:47 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi self worth | Pexels.com/Andrea Piacquadio

Ada kalanya, tanpa diketahui secara pasti penyebabnya, kita tiba-tiba saja merasa insecure, tidak percaya diri, dan merasa sangat tidak berharga. 

Sebenarnya, bukan tanpa alasan. Ada banyak alasan yang mengakibatkan perasaan itu timbul. Tapi, mungkin kita belum terlatih untuk mendefinisikannya. Karena, mendeteksi perasaan sendiri dan mencari jalan keluar untuk menanggulanginya itu butuh keahlian dan kejelian. 

Berdasarkan penelitian dan apa yang saya alami, perasaan insecure dan tidak berharga bisa diakibatkan oleh hal-hal berikut:

Judgement dari orang lain

Saat mendengar seseorang berkata kepada kita dengan nada negatif dan merendahkan, umpama, "Kamu ini malas! Semua hal yang kamu kerjakan tidak ada yang benar, semuanya kacau" atau, "Bisa gak sih, dari tadi pekerjaan sepele saja gak kelar-kelar!" Maka, secara psikologis, jiwa kita akan terluka. 

Selain kata-kata, sikap dan gesture tubuh yang bertendensi menghina, mencemooh, atau menghina seperti cibiran bibir, gedikan bahu, gerakan kepala, dan lain-lain juga memiliki akibat yang tidak kalah menyakitkan. 

Bahkan, menurut saya gesture tubuh dampaknya lebih terekam dalam memori, hal ini akan tertinggal secara permanen dalam lubuk jiwa kita.

Judgement atau menghakimi adalah pelabelan negatif yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain. Hal ini dapat dikaitkan dengan sikap, karakteristik, tindakan, dan perilaku seseorang. 

Kata-kata yang digunakan biasanya mengacu pada kata sifat atau keadaan yang bernada minus. Contoh bodoh, jelek, lemah, malas, buruk, gagal, kacau, dan lain-lain. 

Sikap seseorang dalam merespons tindakan di atas akan terbagi ke dalam dua tindakan. Hal ini dipengaruhi juga oleh karakter yang dimiliki setiap individu. 

Pertama, untuk orang yang jiwanya keras, maka ia akan bereaksi dengan berontak dan tidak menerima. Dalam hal ini dia akan melakukan perlawanan, baik dibuktikan secara positif maupun negatif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun