Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ku Peluk Senja

3 Juni 2022   13:27 Diperbarui: 3 Juni 2022   13:36 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi memeluk senja |Pixabay.com

a/

Baru kali ini

Gurat merah di langit

Tak lukai mataku

b/

Semburat jingga

Hangat

Memeluk jiwa

Sendirian

c/

"Perempuan

Tak baik

Keluar malam!"

d/

Petuah nenek itu

Kusimpan

Dalam kaleng 

Masa kecil

e/

Entah

Untuk kapan

Kubuka lagi

f/

Sebab

Bermandi mentari

Bersama siluet gagahmu

Lebih menjanjikan

g/

Aku jatuh

Dalam romansa

Semanis nira

Dalam mulutmu

h/

Aku lupa

Pada harga 

Yang harus dibayar

i/

Ternyata

Kau bukanlah ksatria

Hanya pengobral kata

Tanpa makna

j/

Pelukan senja

Ku rasa

Bukanlah surga

k/

Hanya

Rangkulan duka

Yang pahit 

l/

Kubuka petuah nenek

Dalam kaleng kenangan

Kumasukkan sesal di sana

m/

Maafkan aku

Abai dan lalai

Harga diri dan kesucian itu

Kini pudar dan berpendar

Tiada lagi cahya

n/

Kupeluk senja

Dalam buntalan sesal

Bersama satu nyawa

Dalam rahimku


Sumedang, 3 Juni 2022

Teruntuk : Perempuan di seluruh dunia


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun