Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tumbuhlah Seperti Bambu: Kokohkan Fondasi Hidup agar Kuat Menghadapi Masalah

12 Maret 2022   20:22 Diperbarui: 12 Maret 2022   20:39 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi pohon bambu |pexels.com/Donald Tong

Kita semua tentu pernah melihat pohon bambu. Bukan hanya di Indonesia, bambu juga ada di negara-negara lain. Umpamanya di Cina, bahkan saking banyak dan melegendanya bambu di negara itu, hingga mendapat julukan "Negeri Tirai Bambu". Bambu memiliki beragam manfaat untuk manusia. Dari mulai akar dan daunnya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. 

Kearifan lokal dan manfaat bambu

Akar bambu yang kuat dan berserabut kokoh dipercaya dapat menahan tebing yang berpotensi longsor. Di dalam naskah Amanat Galunggung -naskah peninggalan raja Sunda Prabu Guru Darma Siksa, ditemukan beberapa amanat leluhur (karuhun) dalam menjaga lingkungan alam. 

Yakni gunung kaian, gawir awian, cinyusu rumateun, sempalan kebonan, pasir talunan, datar sawahan, lebak caian, legok balongan, situ pulasaraeun, lembur uruseun, walungan rawateun, jeung basisir jagaeun (gunung tanamilah pepohonan, tebing tanamilah bambu, mata air harus dipelihara, padang rumput harus dijadikan kebun, bukit jadikan huma (menanam padi di tanah darat), tanah datar harus dijadikan sawah, tanah yang posisinya lebih rendah harus diisi air, tanah yang cekung harus dijadikan kolam ikan, telaga harus dijaga, kampung harus diurus, sungai harus dirawat, pantai harus dijaga).

Selain akarnya, yang berguna untuk menjaga tebing agar tidak longsor. Batang bambu banyak dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai bahan bangunan, seperti dinding bambu, tiang, pagar, dan lain-lain. Batang bambu juga bila telah diolah bisa dijadikan bahan kerajinan untuk alat-alat dapur seperti hihid (kipas), bakul, topi caping, dan masih banyak lagi. Bambu yang masih muda, sering disebut rebung, enak sekali dijadikan bahan makanan untuk menemani nasi. Urap rebung dan sayur rebung bumbu kemiri adalah kesukaan saya, sedap sekali dimakan panas-panas bersama nasi hangat, di saat cuaca sedang dingin. 

Daun bambu bisa dimanfaatkan sebagai bungkus penganan bernama 'tangtang angin', salahsatu kudapan khas tradisional Sunda. Isinya adalah tepung beras diberi rasa asin, di dalamnya kadang diisi dengan kacang tanah atau kacang gondolo. Penganan ini disajikan saat acara hajat uwar atau hajat buruan (upacara adat yang dilaksanakan saat terjadinya gerhana bulan total, sebagai penolak bala) dan acara-acara sakral lainnya seperti saat panen raya.

img-20200519-wa0034-390x220-622c786480a65a30214ca6f2.jpg
img-20200519-wa0034-390x220-622c786480a65a30214ca6f2.jpg

ilustrasi tangtang angin |jernih.co

Daun bambu yang sudah tua dan kering, lalu berserakan di bawah rimbunan pohon bambu ternyata dapat juga digunakan sebagai pupuk untuk menyuburkan tanaman. Kandungan unsur hara pada daun bambu sangat tinggi, selain itu daun bambu juga mengandung silika, P dan K yang bagus untuk dijadikan sebagai bahan membuat pupuk kompos. Unsur-unsur yang ada pada daun bambu dipercaya berkhasiat untuk memperbaiki struktur tanah, dan meningkatkan pertumbuhan tanaman. Saya sudah mencobanya, dan benar saja, tanaman bunga saya tumbuh subur dan tahan penyakit, serta cepat tumbuh tunas dan bunga.

Selain bermanfaat untuk tanah dan tanaman. Daun bambu juga memiliki manfaat kesehatan, lho. Kandungan vitamin E pada daun bambu berguna untuk membantu regenerasi rambut, kulit, dan kuku. dilansir dari sahabatbambu.com, Silika pada daun bambu berperan pada sintesa kolagen pada otot penghubung, kulit dan folikel rambut. Silika berguna untuk mengatur kalsium dan magnesium, dua unsur yang bertugas untuk membentuk tulang dan gigi. 

Silika memfasilitasi mineral tulang pada manusia, agar lebih kuat dan meminimalkan kemungkinan perubahan struktur tulang atau osteoforosis. Cara meramu daun bambu untuk kesehatan adalah, daun bambu diekstraksi menjadi teh daun bambu, sabun daun bambu, dan shampoo daun bambu. Saat ini telah banyak beredar berbagai merk minuman mengandung ekstrak daun bambu. Anda tinggal googling saja, untuk mencari produk tersebut. Anda juga bisa membuatnya sendiri, bila mau.

Potensi pohon bambu di masyarakat Indonesia

Negara Indonesia sering kita dengar diibaratkan sebagai tanah surga, bila menanam batu dan kayu pun akan tumbuh menjadi tanaman. Hal tersebut dapat kamu ketahui dari lagu Kolam Susu yang dinyanyikan oleh Koes Ploes. Berikut adalah link yang dapat kamu klik https://youtu.be/Yy3ygP1lh0E, mari sejenak kita dengarkan merdunya lagu tersebut, sambil menyeruput teh manis panas dan makan kudapan manis. 

Bambu tumbuh subur dan dapat ditemukan di hampir seluruh provinsi yang ada di negara kita. Oleh karena itu, bambu dipercaya akan menjadi material masa depan yang berpotensi mendulang devisa bagi masyarakat Indonesia. Saat ini, Indonesia disebut-sebut sebagai negara yang menjadi penghasil bambu terbesar di dunia, ketiga setelah Cina dan India. Hal tersebut, sangat masuk akal sebab potensi bambu sangat banyak di negara ini. Data di lapangan juga menunjukkan, jika komoditas Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) didominasi oleh bambu.

bambu-jadi-hasil-hutan-bukan-kayu-terbanyak-tahun-2019-by-katadata-622c8d3bbb448655722c7873.png
bambu-jadi-hasil-hutan-bukan-kayu-terbanyak-tahun-2019-by-katadata-622c8d3bbb448655722c7873.png

sumber: Databoks. katadata.co.id

Dari bagan di atas dapat dijelaskan bahwa bambu merupakan komoditi pertama terbanyak yang dihasilkan hutan Indonesia, yakni sekitar 17.063,8. Peringkat kedua diraih oleh rotan sejumlah 1.182,6. Lalu, madu berada di peringkat ketiga sekitar 498,1. Berada di peringkat keempat, sagu sejumlah 458,4.

Filosofi tumbuhan bambu

Bambu begitu lekat dan erat dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan demikian, tumbuh kembang pohon bambu juga tidak lepas dari filosofi kehidupan yang dapat dijadikan contoh dan motivasi. Dilansir dari ilhamsaidi.com, bahwa jika kita menanam pohon bambu, ada tiga filosofi yang terjadi pada kehidupan bambu. 

Pertama, maka pada awal kehidupannya, 5 tahun pertama sejak ditanam,  pohon bambu tidak akan menunjukkan perubahan yang signifikan, bambu akan tumbuh dalam ukuran centi meter saja. Meskipun si penanam telaten dan rajin memberi pupuk, menyiram, dan memberikan vitamin. 

Mengapa? hal tersebut dikarenakan pada lima tahun pertama kehidupannya, pohon bambu fokus pada penguatan akar terlebih dahulu ketika tumbuh. Bambu mementingkan dasar dan fondasi utama untuk bisa menopang hidupnya nanti di masa depan, saat ada goncangan angin yang kencang, badai, dan topan. Apabila akarnya tertancap kuat, maka sekencang apapun hujan dan badai yang menerpa, tidak akan mampu merobohkan pohon bambu yang menjulang tinggi. 

Ada falsafah dan teladan hidup yang dapat kita ambil dari tahap lima tahun pertama kehidupan pohon bambu. Bahwa kita sebagai manusia, dalam menjalani hidup itu harus berproses, menapaki fase demi fase, tidak usah tergesa-gesa, apalagi membandingkan dengan proses hidup orang lain. Belajarlah untuk tetap fokus pada fondasi kehidupan, seperti pendidikan, ahlak, agama, etika, nilai-nilai dan kecakapan hidup. Bagi muslim, fondasi hidup adalah tauhid atau keimanan kepada Allah.

Sedari muda latihlah diri dengan berbagai kompetensi dan keahlian. Baik teknologi, kognisi, maupun spiritual, dan kinestetik. Ikutlah kursus silat, renang, kumon, memanah, berkuda, baca tulis Al-Qur'an, komputer, dan lain-lain. Agar akar hidup kamu kokoh dan kuat. Tempalah mental juara kamu, dengan mengikuti beragam perlombaan dan kompetisi. Tidak jadi masalah berapa kali gagal dan tidak lulus. Toh, bagi diri kamu, semua kegagalan itu adalah benih-benih subur yang akan tumbuh dengan menjulang di masa depan. Niatkanlah mengikuti semua perlombaan tersebut, agar mental kamu terasah dan tidak mudah menyerah. 

Mengapa? harus menyiapkan fondasi kehidupan dan mental yang kuat. Mungkin pertanyaan tersebut akan terbersit dalam pikiran. Jawabannya, karena kita tidak tahu, tantangan apa yang harus dihadapi di masa depan. Apalagi dunia saat ini, sedang tidak baik-baik saja. Beragam kebijakan dan peraturan berubah-ubah, persaingan sudah dibuka secara global. Kita bukan lagi bersaing dengan tetangga dan teman sekampung, atau se-negara. Namun, bersaing secara Internasional, dengan orang-orang dari negara lain yang secara kasat mata, mereka lebih maju dalam berbagai hal. 

Namun, jangan takut, ya Guys! Jika kamu sedari dini telah menguatkan akar dan fondasi hidup dengan berbagai nilai, wawasan, dan skill. Pasti kamu akan mampu menghadapi persaingan tersebut. So, semangat kuatkan akar kamu, ya.

Kedua, 5 tahun kedua pada pertumbuhan pohon bambu adalah proses penumbuhan batang, ranting dan daun. Pada fase ini, pohon bambu akan tumbuh pesat, bahkan dalam hitungan meter. Apa filosofi yang dapat kita ambil dari fase kedua ini? bahwa sebagai manusia, saat ada masalah, ujian, cobaan yang menghadang dan menerpa. Maka, tetaplah tegar berdiri dengan gagah dan berani menghadapi dan melalui semua masalah tersebut. 

Bersikap tenang, lapang dada, menerima dengan ikhlas, senantiasa berupaya, dan berdo'a adalah cara manusia tetap tegar berdiri ketika ada ujian. Jangan umbar kesusahan kamu di media sosial, dalam obrolan dengan orang lain. Bahkan, keluarga sekalipun. Kecuali, pada orang yang benar-benar baik dan dapat dipercaya untuk bisa menyelesaikan masalah yang kamu hadapi. Melambailah seperti daun bambu yang tertiup angin. Bambu tidak pernah membenci angin yang menghempasnya. Begitu pun kita, bersikap baiklah kepada masalah yang datang, dan jangan membencinya. Ok, Guys!

Ketiga, ujung bambu selalu lancip. Lihat saja, ke arah mana pun ujung bambu tumbuh dan menghadap. Namun, ujung tunasnya akan tetap lancip. Artinya, bahwa manusia harus memiliki tujuan, target, dan cita-cita yang tinggi, seperti pohon bambu yang menjulang. Selain itu, dalam menghadapi segala permasalahan hidup. Manusia harus cerdas serta pandai, memiliki semangat belajar, dan rasa ingin tahu yang tinggi. Dengan demikian, maka ketika ada ujian yang melanda, mereka akan dapat menyelesaikannya dengan baik dan bijaksana.

Sejalan dengan filosofi pohon bambu di atas, ada pameo yang mengatakan, The hardest part of a rocket to reach orbit is to get through the earth's gravity (bagian terberat agar sebuah roket mencapai orbit adalah saat melalui gravitasi bumi). Yuk, kawan kita kuatkan akar kita dengan berproses tanpa kenal lelah. Agar saat kita tumbuh melesat dalam keberhasilan dan kesuksesan, kamu mampu menjadi bintang yang bersinar terang, tanpa terkena stars syndrom. See you bye. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun