Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada-Mu Jua

17 Januari 2022   15:00 Diperbarui: 17 Januari 2022   15:05 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi do'a |tribunnews.com

Kala jiwa dahaga, semua cita hampa tidak terlaksana

: Tengadahlah, katupkan kedua tangan

Meminta pada-Nya di ujung sujudmu.


Semesta mengucek tasbih : Dzikirlah, sebut nama-nya.

Akan kau dapati hati dan spirit baru.


Pada-Mu jua ku sandarkan asa, titipkan harap di ujung malam.

Selipkan permohonan di antara  fajar yang kan terbit

Semoga do'a bermuara dalam raga yang sempurna.


Pada-Mu jua : ku panjatkan kidung kesyukuran.


Titip sedih dan rasa perih yang selalu hiasi qolbu.

: ada kesal, banyak keluh, dan beberapa kesah mengharu-biru di sana.

Terima kasih, hingga saat ini aku masih 'manusia' bukan setan.


Karena aku masih Kau ijinkan sebut nama-Mu.


Sumedang, 17 Januari 2022




Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun