Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Melakoni Kehidupan sebagai Ibu Pekerja dengan Bahagia

12 Januari 2022   15:44 Diperbarui: 13 Januari 2022   21:57 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibu pekerja | Sumber: Pexels/Ketut Subiyanto

Lakoni dengan bahagia

Kalimat ini tampak begitu mudah: lakoni dengan bahagia. Padahal dalam penerapannya di lapangan tetap membutuhkan komitmen, ketabahan, dan perjuangan yang dahsyat. Bagaimana tidak? Fisik seorang perempuan, dari arah mana pun dilihat. Tentu saja, tidak sekuat fisik laki-laki. 

Selintas, mungkin akan muncul pemikiran, bagaimana bisa seorang perempuan dengan badan ringkih dan gerakan lemah gemulai menyelesaikan semua beban yang terbentang di depan kehidupannya?

Namun, pengalaman membuktikan. Banyak kok, perempuan yang berhasil membesarkan anak-anaknya sendirian hingga berhasil. 

Banyak kok perempuan yang bersinar di bidang pekerjaan yang kasar dan berat. Padahal, pada umumnya pekerjaan itu dikuasai oleh jenis kelamin laki-laki. Umpamanya sebagai sopir kendaraan besar, bekerja di laut, menjadi pilot, dan sebagainya.

Saya yakin dan percaya bahwa perempuan itu, baik ia sebagai ibu bekerja, maupun sebagai ibu rumah tangga biasa. Dia akan mampu melakoni semua perannya dengan baik dan bahagia jika ada dorongan, motivasi, penghargaan, dan apresiasi dari lingkungan sekitarnya. 

So, untuk semua ibu yang ada di jagat raya. Lakoni peranmu dengan bahagia! (*)

#Dilema Ibu Bekerja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun