Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Melakoni Kehidupan sebagai Ibu Pekerja dengan Bahagia

12 Januari 2022   15:44 Diperbarui: 13 Januari 2022   21:57 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ibu pekerja | Sumber: Pexels/Ketut Subiyanto

Drama di tempat kerja

Di tempat bekerja, otak seakan tidak pernah berhenti berfikir. Kerjakan administrasi pembelajaran, masuk kelas dan mengajar sesuai jadwal, memeriksa hasil pekerjaan peserta didik dan memasukkan angka sebagai nilainya ke daftar nilai. Istirahat sebentar, sholat, makan siang, dan sedikit bercengkrama dengan rekan kerja. 

Sore menjelang, pulang ke rumah. Dua kali naik angkutan kota. Satu kali naik ojek. Perjalanan yang menantang.

Badan sudah mulai lelah. Ingin rasanya nyender di punggung tukang ojek. Membagikan lelah yang mendera. Tapi, ups! Entar bapa ojek baper lagi.

Drama sore hari di rumah

Tiba di rumah. Istirahat lima belas menit. Lalu mandi membersihkan badan, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini. Wajib hukumnya membersihkan diri sepulang bekerja. Karena, di rumah ada anak-anak masih kecil-kecil. Kesehatan mereka sangat bergantung pada kedisiplinan saya dalam menerapkan protokol kesehatan. Sholat sebentar, sebagai bukti penghambaan kepada-Nya. 

Si bungsu melongo-longo di pintu tidak sabar ingin bermain dengan ibunya. 

Si tengah membawa buku dan pulpen minta dibimbing mengerjakan tugas daring. 

Si sulung sudah lumayan mandiri, dia hanya berkata, "Ma, tugas sudah beres, sholat sudah, aku mau main."

Pukul lima rutinitas sore menanti. Memandikan anak, masak untuk makan malam, dan membereskan mainan, sapu-sapu sedikit, mengawasi anak makan sore. 

Ketika mereka asyik dengan mainanya masing-masing. Baru deh, ibu dapat bernafas lega. Selonjoran di sofa sambil menikmati secangkir teh panas dan goreng pisang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun