Dibalik Rendang dan Ketupat Ada Suka Duka dalam Senyum Hangat

Lebaran 2025!

Dua kata yang mampu membangkitkan senyum, kerinduan, dan aroma khas yang tak terlupakan. 

Lebih dari sekadar perayaan kemenangan setelah sebulan berpuasa, lebaran adalah tentang kebersamaan, tradisi, dan tentu saja, hidangan lezat yang selalu dinanti. 

Baca juga: Wondr by BNI: Berkah Ramadan untuk Ekosistem Gaya Hidup Digital yang Komprehensif dan Terintegrasi

Di balik meja makan yang penuh dengan opor ayam, rendang, ketupat, dan berbagai kue kering, tersembunyi cerita suka duka mempersiapkan hidangan terbaik yang seringkali luput dari perhatian.

Persiapan hidangan Idul lebaran adalah sebuah ritual sakral yang melibatkan banyak tangan dan hati. 

Dimulai jauh hari sebelum hari H, saat masih di bulan Ramadan dan masih berpuasa, dapur menjadi pusat kegiatan. Ibu, nenek, bahkan anak-anak turut serta dalam proses yang panjang namun penuh kehangatan ini. 

Ada suka cita saat mulai memilih bahan-bahan terbaik di pasar tradisional, tawa renyah saat mengupas bawang merah bersama, dan kebanggaan saat melihat kue mulai matang dalam tampilan cantik dengan aroma yang menggoda.

Baca juga: Oseng-oseng Kikil : Menu Kilat Gampang Dibuat Saat Idul Fitri, Kesukaan Suami

Dibalik kue-kue cantik yang lezat, ada suka duka dalam senyum yang hangat (ilustrasi dibuat dengan Meta AI)

Baca juga: Senandung Rindu Tanah Leluhur

Semangat gotong royong dan kebersamaan menjadi salah satu esensi tak ternilai dari persiapan lebaran 2025 yang seru dan heboh.

Namun, di balik kegembiraan itu, terselip pula duka dan tantangan. Proses memasak dalam jumlah besar seringkali menguras tenaga dan waktu.