Mohon tunggu...
Kelana Swandani
Kelana Swandani Mohon Tunggu... Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Freelancer, suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mudik Hijau Kurangi Jejak Karbon: Mudik Asyik, Bumi Tetap Cantik

21 Maret 2025   15:34 Diperbarui: 21 Maret 2025   16:50 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik Hijau, Mengunjungi wisata alam lokal di tujuan mudik untuk mendukung pariwisata lokal yang berkelanjutan (dokumentasi pribadi)

Mudik Lebaran adalah tradisi yang sangat dinantikan oleh masyarakat Indonesia. Namun, di balik kebahagiaan bertemu keluarga, ada dampak lingkungan yang perlu kita perhatikan, yaitu peningkatan jejak karbon. 

Jejak karbon, atau carbon footprint, adalah ukuran total emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan oleh aktivitas manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang berkontribusi pada perubahan iklim.

Saat orang berbondong-bondong mudik, ada lebih banyak transportasi yang menghasilkan jejak karbon. Apalagi jika sebagian besar pemudik menggunakan kendaraan pribadi.

Semakin besar emisi karbon yang dihasilkan akan meninggalkan jejak yang bisa menyakiti lingkungan dan bumi tempat kita menghirup nafas setiap saat.

Untuk menjaga kelestarian bumi kita, kita perlu melakukan mudik Hijau yang dimulai dari diri kita sendiri. 

Mudik hijau adalah konsep mudik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, dengan tujuan mengurangi dampak negatif perjalanan mudik terhadap lingkungan.

Konsep ini menekankan pada penggunaan moda transportasi yang lebih ramah lingkungan, pengurangan emisi karbon, pengelolaan sampah yang baik, dan dukungan terhadap produk lokal.

Jangan khawatir, kita bisa kok mudik dengan lebih ramah lingkungan.

Yuk, simak tips mudik hijau berikut ini, kira-kira mana yang bisa kita lakukan.

1. Pilih Moda Transportasi yang Ramah Lingkungan
 -Kereta Api

Kereta api menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan kendaraan pribadi atau pesawat terbang. Jika memungkinkan, pilihlah kereta api sebagai moda transportasi mudik. Naik kereta api kini lebih aman, terhindar dari Aksi Premanisme. Tidak ada lagi penjual yang memaksa untuk dibeli, pengamen yang memaksa minta saweran, atau preman berlagak bersih-bersih kereta dan minta imbalan. Saat sekarang kereta sudah bersih dari aksi premanisme.

Tapi sejujurnya, bagi saya agak susah jika memilih moda transportasi kereta api, karena jarak mudik yang tidak terlalu jauh. Kereta api mungkin bukan pilihan tepat jika memilih pertimbangan ekonomis.

Jika memungkinkan pilihlah kereta listrik(KRL) untuk mudik yang tidak terlalu jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun