Mohon tunggu...
Kelana Swandani
Kelana Swandani Mohon Tunggu... Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Freelancer, suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Berbagi Berkah dengan Berbagi Takjil Gratis. Kenapa?

17 Maret 2025   15:21 Diperbarui: 17 Maret 2025   15:21 1270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meluangkan waktu berbuka bersama keluarga juga merupakan berkah ramadan tiada tara(ilustrasi dibuat dengan Meta AI)

"Jangan lagi berbagi takjil "gratis"! Itu yang ditulis akun Facebook Dul Koko yang menarik perhatian saya. Kenapa begitu?

"Mengganggu lalu lintas dan membahayakan pengguna jalan?"

"Membuat orang bermental pengemis?"

"Lebih baik berbagi sembako ramadan atau uang pada orang yang membutuhkan?"

Ternyata bukan itu alasannya. Berbagi takjilm gratis, apalagi di lokasi yang ramai pedagang takjil ternyata menciptakan ironi. Seperti kata Dul Koko, menolong janda, tapi menjandakan istri sendiri. Eh...

Kenyataannya begitu. Kelihatannya kita berbagi berkah, memberi takjil pada orang yang berpuasa yang tentunya mendatangkan pahala. Tapi kita lupa, bisa jadi orang yang kita beri takjil adalah pelanggan para pedagang takjil. Sehingga saat para pelanggan sudah punya takjil, mereka tidak jadi membeli takjil pada para pedagang. Tentunya ini merugikan para pedagang takjil, karena merampas rizki mereka.

Lalu, apakah kita tidak boleh berbagi takjil?

Boleh! Tapi ada caranya.

Jika ingin berbagi takjil, maka lebih baik memborong dagangan para pedagang takjil, dan membagikannya. Ini lebih bijak dan membawa berkah ganda, bagi pedagang takjil, dan orang yang menerima pembagian takjil.

Btw, apa saja yang bisa kita lakukan untuk berbagi biar benar-benar berkah dan tepat sasaran?

Berbagi berkah adalah salah satu cara untuk menyebarkan kebaikan dan kebahagiaan di sekitar kita.

Berkah adalah kebaikan yang terus menerus berkesinambungan dan tidak terputus. Bahkan selalu bertambah kebaikannya.

Dalam kehidupan, kita sering mendengar tentang pentingnya berbagi. Berbagi berkah, sebuah konsep yang melampaui sekadar memberikan materi, adalah inti dari kemanusiaan dan spiritualitas.

Namun, agar tindakan berbagi ini benar-benar memberikan dampak positif dan bermanfaat, diperlukan pemahaman dan pendekatan yang tepat. 

Berbagi yang tulus dan terarah tidak hanya meringankan beban orang lain, tetapi juga memberikan kepuasan dan makna yang mendalam bagi diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun