Kolak, bakso, es buah, gorengan. Wow...takjil yang banyak. Pernahkah kita melahap itu semua sekaligus saat mengawali berbuka? Bisa jadi pernah! Eh ...
Saat menjelang berbuka terjadi hujan ekstrem sehingga udara terasa dingin, mungkin berbuka dengan yang hangat sangat cocok. Soto, rawon, bubur kacang hijau, timlo, bisa menjadi alternatif berbuka. Menu itu sudah satu paket antara karbohidrat, protein dan serat sehingga tidak perlu mempersiapkan sendiri sayur dan lauk terpisah.
Untuk takjil mungkin beberapa gorengan dan teh hangat menjadi pilihan. Gorengan tidak sehat? Kalau porsinya tidak berlebihan, pastinya masih boleh dikonsumsi, apalagi diimbangi dengan buah segar.
Ada sesuatu yang patut kita syukuri. Saat berbuka, biasanya kita mengawali dengan segelas air dan takjil sudah kenyang, sehingga tidak harus berlebihan saat santap sahur maupun berbuka.Â
Tapi bagaimana kalau kemudian kita lanjut aktivitas sambil ngemil? Tanpa sadar setoples kacang disko sudah berpindah ke perut tanpa sadar. Saat itulah kita perlu menerapkan mindful eating.
Apa itu mindful eating?
Mindful eating adalah praktik makan dengan memperhatikan setiap suapan, rasa, dan tekstur makanan.
Ketertarikan pada perhatian penuh terhadap apa yang kita makan dikaitkan dengan Jon Kabat-Zinn , yang pada tahun 1979 memperkenalkan program pengurangan stres berbasis perhatian penuh (MBSR) di Pusat Medis Universitas Massachusetts untuk mengelola nyeri kronis dan gangguan terkait stres(pmc-ncbi-nlm-nih-gov.translate.goog)
Bulan Ramadan adalah momen istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain sebagai ibadah wajib, Ramadan juga menjadi kesempatan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Salah satu cara untuk meraih manfaat tersebut adalah dengan menerapkan mindful eating atau makan dengan penuh kesadaran.
Mengapa Mindful Eating Penting Saat Puasa?
Saat berpuasa, tubuh mengalami perubahan pola makan yang signifikan.Â
Mindful eating membantu kita untuk:
 1. Mencegah makan berlebihan
Dengan makan perlahan dan penuh kesadaran, kita lebih mudah mengenali rasa kenyang dan menghindari makan berlebihan saat berbuka atau sahur. Dengan makan secukupnya kita bisa menerapkan tren YONO (You need only one). Tren YONO ini juga akan membuat kita mengadakan efisiensi anggaran, sehingga juga tidak berlebihan dalam pengeluaran untuk berbuka dan sahur.
2. Meningkatkan kualitas makananÂ