Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Masjid Kuno Taman, Awal Syiar Islam di Madiun

11 Januari 2023   19:54 Diperbarui: 11 Januari 2023   19:58 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Kuno Taman, Kota Madiun (dok IYeeS) 

Setiap kali dolan ke Madiun dan memasuki waktu sholat, suami saya biasa mengajak menunaikan sholat di Masjid Taman. 

Belakangan saya baru tahu, jika Masjid Taman ini salah satu bangunan bersejarah yang dijadikan sebagai cagar budaya dan dijadikan tempat wisata. 

Masjid ini memang terlihat bersih dan nyaman dipergunakan untuk sholat. 

Memasuki tahun baru 2023, sektor pariwisata menjadi salah satu primadona. Tak heran, banyak pemerintah daerah memberi perhatian lebih terhadap sektor swasta. Tak terkecuali pemerintah Kota Madiun yang giat menggarap dan memajukan sektor wisata. 

Salah satu tempat wisata yang banyak dikenal sampai ke luar daerah adalah Taman Sumber wangi atau Sumber umis yang terdapat ikon negara dari berbagai belahan dunia. 

Di sana dapat dijumpai miniatur patung Merlion Singapura, tiruan rumah eropa, tiruan kabah lengkap dengan payung-payungnya seperti yang terdapat di Mekkah dan Madinah, serta miniatur menara Eiffel. 

Sedang Masjid Kuno Taman ini merupakan Masjid bersejarah, awal adanya syiar Islam di Madiun. 

Beristirahat di bawah bedug Masjid Kuno Taman (dok IYeeS) 
Beristirahat di bawah bedug Masjid Kuno Taman (dok IYeeS) 

Masjid yang memiliki nama asli Donopuro ini dibangun pada tahun 1754 Masehi.

Desa Taman ditetapkan sebagai desa bebas pajak dengan bukti penemuan piagam bertuliskan huruf Jawa Arab dengan tinta kuning emas. Pemimpin desa ini bergelar Kiai. Kiai yang pertama bernama Kiai Ageng Misbach.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun