Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kemesraan Gorengan dan Minyak Curah untuk Mempertahankan Harga Tetap Murah

14 Juni 2022   13:40 Diperbarui: 26 Juni 2022   08:17 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gorengan atau camilan asin. (sumber: SHUTTERSTOCK/Andang Riana via kompas.com) 

Pandemi covid perlahan-lahan menyingkir. Menyelinap diam-diam tanpa pamit. Meninggalkan kondisi yang tak lagi rumit. 

Pelonggaran masker di ruang terbuka juga membuat masyarakat semakin yakin beraktivitas di ruang publik. Pelaku UMKM kembali bangkit. Pedagang jajanan, dari bakso, siomay, sampai gorengan kembali dipadati pelanggan. 

Masyarakat seolah kembali ke dunia nyata, mengerahkan sisa tenaga untuk berjuang sampai akhir menghadapi tantangan baru. Kenaikan harga barang kebutuhan pokok dan krisis energi bahan bakar minyak maupun listrik. 

Nyam.. Nyam... Siapa tak suka gorengan? Kudapan lezat itu menjadi kegemaran semua orang, kecuali orang-orang dengan kondisi khusus yang harus berpantang makan gorengan. Itupun kadang ada yang berusaha mencuri-curi kesempatan untuk menikmatinya. 

Saat ini di depan saya terhidang beberapa macam gorengan yang baru saya beli. Tahu isi,tahu susur, atau tahu berontak. 

Disebut tahu isi karena ada isinya. 

Minyak curah yang disubsidi pemerintah, membuat pedagang gorengan tetap bertahan dan tidak goyah. Alhamdulillah... (Foto :  dokpri)
Minyak curah yang disubsidi pemerintah, membuat pedagang gorengan tetap bertahan dan tidak goyah. Alhamdulillah... (Foto :  dokpri)

Disebut tahu susur, karena isinya terkadang monyong keluar seperti susur yang nongol dari mulut nenek-nenek yang mengulum tembakau dengan campuran sirih dan gambir, yang biasa disebut menyusur. 

Disebut tahu berontak karena isinya terkadang mengintip keluar, memaksa untuk tampil dan berontak dari selimut tepung. 

Sementara tempe dan tempe gembus yang digoreng berbalut tepung juga menggoda mulut untuk terus memamah biak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun