Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Sirup Mawar

16 Mei 2022   20:49 Diperbarui: 30 Agustus 2022   17:01 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kali ini Mukidi lagi iseng mendekati temannya yang sama-sama sudah hampir purna tugas. Tapi masih merasa ABG bersama Mukidi. Membuat Anggraeni merasa dirinya sedang terlibat cinta segitiga seperti Lady Diana, Pangeran Charles dan Camilla Parker. Memangnya Anggraeni yg jadi Lady Di? Hahaha... Mimpi! 

Sebenarnya Anggraini sudah mati rasa menghadapi ulah Mukidi. Awal-awal dulu, saat HP baru bisa SMS, juga sering berbalas puisi saling merayu dengan mantan muridnya yang sudah janda. 

Kinipun, mantan muridnya yang lain lagi, yang sudah menikah dirayunya pula lewat WA.

 Menyatakan perasaan nya kalau masih cinta dan ingin bertemu untuk memberikan kenangan yang tak terlupakan meski tidak berjodoh. Padahal Mukidi yang pernah mengajak nikah muridnya dahulu kala sudah ditolak mentah-mentah. 

Kini sudah beristri dan muridnya sudah bersuami, tetap saja ngotot pengin bermesraan dan telpon-telponan. Mungkin Mukidi tidak sadar kalau sudah menikah, dan tidak paham batas-batas pergaulan kalau itu dirinya. Kalau orang lain, pasti sudah dicaci maki tak karuan oleh Mukidi. 

Mantan murid-muridnya yang lain lagi terkadang ada yang berbunga-bunga juga kalau digombalin Mukidi, dibilang murid kesayanganlah, dulu mau dilamarlah, kenal dan berhubungan baik dengan orang tuanya, dulupun ada yang diapelin. Hahaha... Anggraini geli sendiri kalau Mukidi ngegombalin mantan murid-muridnya yang ganjen dan kege eran hanya karena dimodusin Mukidi. Padahal hampir semua dirayu seperti itu. 

Mukidi sungguh kurang kerjaan dan tidak menjaga marwahnya sebagai guru. Kalau diingatkan malah ngamuk. Orang tebar pesona kok dilarang. Mukidi... Mukidi. Suka-suka Elo lah cari hiburan gratis. 

Anggraini hanya mengelus dada. Mukidi betul-betul tak tahu malu.Mungkin Mukidi mempunyai kelainan dalam bergaul dan pecinta semua perempuan yang mau digoda. 

Atau karena Anggraini tak pernah mempan dirayu seperti perempuan-perempuan jablay di luar?

Kalau Mukidi merayu Anggraini, sejak dulu hanya tertawa, di samping lebay dan jauh dari kenyataan, Angraini hafal, kalau Mukidi mulai merayu, berarti ada udang dibalik tepung tempura.

 Angraini menikah bukan karena rayuan Mukidi, tapi karena bagi Anggraini, menikah adalah ibadah. Bukan karena cinta murahan dan bucin gombalan. Entahlah. Itu tak penting, dan tak perlu dibahas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun