Mohon tunggu...
Isti N. Saptiono
Isti N. Saptiono Mohon Tunggu... Konsultan - Pengajar dan penggiat pendidikan

Pengajar, pemerhati dan penggiat pendidikan, peduli tentang isyu pendidikan dan sosial

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Belajar Kehidupan dari Bercocok Tanam (4): Menanam Alpukat

20 Juli 2020   10:30 Diperbarui: 20 Juli 2020   10:28 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/id/photos/alpukat 

Dalam tulisan saya sebelumnya, saya berbagi pengalaman tentang menanam tanaman jeruk dari bijinya. Kali ini, saya akan berbagi pengalaman menanam tanaman alpukat, juga dari bijinya. 

Kebetulan saya baru saja memperoleh buah alpukat mentega yang kualitasnya bagus. Selain itu, buah alpukat mengandung vitamin A, vitamin E, potasium, kalium, lemak, dan zat besi yang bermanfaat bagi tubuh.

Bagaimana menanam pohon alpukat secara generatif (melalui biji)?

Tahapan proses menanamnya pada prinsipnya sama dengan jenis buah lainnya, yaitu menyiapkan biji buah menjadi benih, lalu menyemai benih menjadi bibit tanaman yang siap ditanam secara mandiri.

Menyiapkan biji buah alpukat menjadi benih:

  • Pilih biji alpukat dari buah alpukat yang sudah matang. Yang paling mudah adalah dari buah alpukat yang baru saja kita konsumsi sehingga kita yakin akan kematangan dan kelezatannya.
  • Biji dicuci dan dibersihkan, lalu kulit luar bijinya dikupas. Usahakan biji tidak terluka atau tergores.
  • Selesai .

Menyiapkan benih menjadi bibit:

Proses pembenihan biji alpukat (koleksi pribadi)
Proses pembenihan biji alpukat (koleksi pribadi)
  • Tusuk tiga buah tusuk gigi di tiga titik pada bagian tengah biji alpukat. Usahakan tusukannya berada pada satu garis melingkar.
  • Isilah gelas atau bekas stoples kaca kecil dengan air, tetapi jangan sampai penuh.
  • Perhatikan bentuk biji alpukatnya. Bagian atas biji alpukat yang bentuknya lebih lonjong merupakan tempat tumbuh tunas, sedangkan bagian bawah yang bentuknya sedikit lebih datar adalah tempat tumbuh akar.
  • Letakkan biji alpukat yang telah ditusuk tusuk gigi di gelas tersebut dengan posisi bagian tempat tumbuh atas (bentuknya agak lonjong) menghadap ke atas. Tusuk gigi berfungsi sebagai penyangga posisi biji.
  • Pastikan seperempat bagian biji alpukat terendam air.
  • Letakkan biji alpukat yang dimasukkan dalam media air itu di tempat yang tidak terpapar sinar matahari secara langsung.
  • Perhatikan volume airnya setiap hari. Jika volume air berkurang, tambah air hingga volumenya sama seperti saat awal memulai.
  • Air juga perlu diganti sekitar lima hari sekali.
  • Biasanya setelah 2-3 minggu, biji mulai retak yang artinya tunas dan akar mulai tumbuh.
  • Setelah sekitar 30 hari, akar sudah kelihatan dan tunas juga sudah tumbuh setinggi kira-kira 10 cm.
  • Kalau akar sudah mulai rimbun dan tunas sudah setinggi 15 cam, tanaman alpukat tersebut sudah siap dipindahkan ke tanah.

Menyiapkan bibit alpukat menjadi tanaman:

https://pixabay.com/id/photos/alpukat 
https://pixabay.com/id/photos/alpukat 
  • Sebelum memindahkan ke tanah, persiapkan media tanamnya.
  • Kita bisa menanam langsung di halaman rumah atau menanamnya di pot.
  • Isi pot atau lubang tanam dengan tanah yang gembur sebanyak setengah bagian. Kemudian, letakkan bibit tanaman alpukat tersebut di atas tanah dan tutup kembali tanah untuk menutupi akar tanaman.
  • Pastikan tanah yang menutupi akar cukup kuat untuk menyangga tanaman.
  • Letakkan tanaman di tempat yang tidak terpapar langsung sinar matahari dan sirami tanaman dengan air secukupnya.
  • Setelah tanaman agak tinggi, potong ujung batangnya untuk merangsang pertumbuhan batang dan daun alpukat.

Memelihara tanaman alpukat:

Tanaman alpukat - 3 bulan (koleksi pribadi)
Tanaman alpukat - 3 bulan (koleksi pribadi)
  • Tanaman alpukat membutuhkan cahaya matahari cukup banyak untuk tumbuh secara baik.
  • Jika ada daun yang berwarna kuning, segeralah menjemur tanaman alpukat itu. Daun yang menguning menunjukkan tanaman terlalu banyak air.
  • Sebaliknya, jika ada daun yang berwarna cokelat dan ujungnya kering, segera siram tanaman itu.
  • Batang tanaman alpukat perlu dipotong secara teratur agar daun bisa tumbuh lebat. Bagian batang yang baru dipotong biasanya saya bungkus dengan plastik agar tidak terkena hama. (Lihat foto: Saya terlambat melakukannya di awal sehingga tanaman sudah terlalu tinggi)

Cukup sederhana, bukan?

Melihat pertumbuhan tanaman alpukat dari biji menjadi benih, dan benih menjadi bibit, lalu tumbuh menjadi tanaman yang sehat, sungguh suatu pengalaman yang mengasyikkan. 

Berbeda dengan tanaman jeruk yang proses pertumbuhannya terjadi di dalam tanah, proses pertumbuhan tanaman alpukat dari biji dapat kita saksikan langsung di depan mata. Hari demi hari kita dapat mengikuti perkembangan dan pertumbuhannya, sambil mensyukuri setiap waktu berharga yang diberikan Tuhan kepada kita.

Hasilnya?

Nah, untuk melihat hasilnya, yaitu sampai tanaman dapat menghasilkan buah alpukat, dibutuhkan kesabaran...   Dengan metode generatif (melalui biji), tanaman alpukat baru akan berbuah setelah sekitar 10-15 tahun! Metode vegetatif (cangkok) dapat mempersingkat waktunya menjadi 5-8 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun