Apa ukuran orang yang sukses?Â
Kata orang, kalau kita tidak punya ukuran, bagaimana kita bisa tahu kita sudah mencapainya atau belum. Kutipan yang sering dipakai dalam dunia bisnis berasal dari seorang konsultan manajemen dan penulis buku terkenal Peter F. Drucker, yaitu "you can't manage what you can't measure."
Jadi ukuran sukses itu penting.
Siapa yang menetapkan ukurannya?
Kita sendiri. Bukan orang lain. Ukuran sukses kita bisa sangat berbeda dengan ukuran sukses orang lain. Ada yang menggunakan rumah besar dan mobil mewah sebagai ukuran kesuksesannya. Ada juga yang mengukurnya dari jabatan tinggi di kantor dan jumlah anak yang mencapai sarjana. Atau, jumlah buku yang sudah ditulisnya dan jumlah penghargaan yang sudah diterimanya. Semua sah-sah saja. Selama kita memiliki ukuran yang dituju, kesuksesan dapat kita raih. Syaratnya adalah kerja keras dan introspeksi diri dalam proses meraih kesuksesan tersebut.
Nah... apa yang dapat membuat kita tidak sukses?Â
Kesalahan utama adalah karena kita TIDAK memiliki ukuran kesuksesan yang akan kita tuju. Kalau kita tidak memiliki tujuan, bagaimana bisa kita membuat rencana (atau management dalam istilah Peter F. Drucker) untuk mencapai tujuan tersebut. Kalau SUDAH memiliki ukuran (tujuan) kesuksesan kita, barulah kita perlu menganalisis rencana dan menelaah cara-cara kita untuk meraihnya.
Namun, sayangnya... ukuran-ukuran yang kita pakai seringkali bukan berasal dari diri kita sendiri, melainkan dari orang lain. Kita menganggap bahwa ukuran-ukuran yang dipakai orang lain tersebutlah yang akan dipersepsikan masyarakat sebagai ukuran kesuksesan seseorang. Kita bekerja keras siang-malam hanya untuk dianggap sukses oleh orang lain. Padahal ukuran itu sebenarnya bukan passion atau dunia nyaman kita. Akibatnya, kita sering mengalami hambatan, iri atas kesuksesan orang lain, demotivasi, atau bahkan merasa tidak bahagia walau sudah mencapainya.
Jadi, penetapan ukuran kesuksesan atau keberhasilan adalah sesuatu yang bersifat pribadi. Jangan terpengaruh oleh ukuran-ukuran yang disodorkan orang lain, teman, kerabat, atau bahkan kemungkinan oleh orang tua kita sendiri. Setiap orang memiliki latar belakang yang berbeda dan menjalani proses kehidupan yang berbeda pula. Bakat, sifat, karakter, serta ketrampilan setiap orang berbeda. Maka, tentukan sendiri tujuan hidup kita, ukuran-ukuran keberhasilannya, apa saja yang menjadi passion kita, dan apa yang membuat kita bahagia?
Apa yang membuat kita bahagia?
Cobalah buat daftarnya. Mungkin saja contoh-contoh ukuran kesuksesan yang saya sebutkan di atas termasuk di antaranya. Mungkin saja berbeda. Apa yang orang lain rasakan sebagai kebahagiaan belum tentu sama dengan apa yang kita rasakan. Yang penting, pastikan daftar itulah yang akan membuat kita sendiri bahagia.