Karomah ini merupakan apa yang allah datangkan Allah pada mereka merupakan hal luar biasa yang ditujukan untuk sebagaian dari hambanya yang beristiqomah sebagai bentuk kemuliaan dari allah untuk orang-orang sholih.Â
Namun, tidak semua kejadian yang luar biasa dapat dikatakan karamah, justru bisa jadi itu adalah itu adalah sebuah istidraj (jebakan). Karamah merupakan perkara yang dapat diterima akal dan tidak ada hubungannya dengan hukum syar'i .
Ru'ya dapat shalihah diartikan sebagai mimpi yang benar, firasat yang benar yang ada dalam benak orang-orang yang shalih merupakan sebuah kebenaran baginya.
6. Manhaj Aswaja Tentang Dalil
Terkait dengan dalil aswaja selalu mengikuti apa yang disampaikan dari kitab Allah baik secara lahir maupun batin. Akal yang sehat maka akan sesuai dengan dalil yang sahih.Â
Sesuatu yang tidak dipahami kebenarannya oleh akal harus dibenarkan oleh naql (dalil). Disini mereka mereka menyampaikan bahwa akal tidak boleh mendahului syariat. Aswaja tidak mengesampingkan kedudukan akal, karena hal itu menjadi bagian dari taklif dalam pandangan aswaja.Â
Dasar ketetapan utama aswaja dari Al-Qur-an dan As-Sunnah kemudian setelahnya ijma' menjadi tumpuan ketetapan setelah Qur'an dan Sunnah. Tidak diperkenankan seseorang mengambil atau menyatakan pendapat tanpa memahami dahulu dalilnya karena dapat menjadikan orang yang taklid (muqallid).