Mohon tunggu...
ISTIQOMAH SULASMININGSIH
ISTIQOMAH SULASMININGSIH Mohon Tunggu... Lainnya - Magister Agribisnis

Faperta Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Money

Potensi Ikan Bandeng Menurun Akibat Pandemi di Kota Gresik

28 Oktober 2020   12:15 Diperbarui: 28 Oktober 2020   12:22 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Gresik adalah salah satu sentra produksi ikan bandeng utama di Indonesia, menjadi cuplikan dalam mengkaji keberlanjutan pengelolaan ikan bandeng yang dianggap dapat mewakili pengelolaan bandeng secara umum. Pengembangan ikan bandeng sebagai salah satu pendorong peningkatan produksi perikanan perlu dicermati secara rasional.

Potensi lahan yang cukup luas merupakan modal penting, namun masih terdapat kendala pada pertumbuhan penduduk, sehingga lahan konversi lahan tidak terhindarkan. Berdasarkan KPP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) 2018 menunjukkan luas lahan perikanan budidaya hingga tahun 2018. Terlihat luas lahan perikanan budidaya di Pulau Jawa yaitu sekitar 412.583 Ha, yang mana luas lahan tersebut tertinggi diantara 6 pulaui yaitu pulau sumatera, pulau kalimantan, pulau sulawesi, pulau bali dan pulau maluku-papua. 

Namun demikian, secara social budaya ikan bandeng adalah jenis ikan konsumsi yang tidak asing bagi masyarakat. Bandeng merupakan hasil tambak, budidaya ikan ini mula-mula merupakan pekerjaan sampingan bagi nelayan yang tidak dapat pergi melaut. Meski pendapatan petambak yang cenderung fluktuatif, sebagai sampel, pada petambak di Gersik. Pendapatan petani ikan/udang juga mengalami hal yang sama seperti pendapatan nelayan.

Penurunan harga ikan bandeng di Gresik dirasa sangat memukul para penjual ikan bandeng maupun para petambak ikan bandeng. Pasalnya, disbanding tahun lalu saat menjelang Lebaran, mereka mampu menjual ikan bandeng hingga 1 ton. Namun, saat ini akibat virus Covid-19 rata-rata bisa menjual 3 kuintal ikan bandeng. Harga ikan bandeng yang ditawarkan ke masyarakat dilihat dari bobotnya. Untuk bobot 1 kilogramnya dihargai Rp. 50.000. sedangkan diatas 2 kilogramnya mencapai harga Rp. 105.000. Maka dari itu, para penjual ikan bandeng melakukan berbagai cara agar terjual. Salah satunya yaitu dengan berkeliling ke jalan jalan dengan menggunakan mobil bak terbuka. Selain itu, juga dijual melalui jual secara online.

Strategi lain yang dilakukan oleh bupati gresik adalah dengan merubah teknis kontes pasar bandeng tahun ini. Tambak bandeng di Gresik berbeda dengan tambak di kota lainnya. Kenapa demikian, karena ada tradisi di dalamnya. Dimana pada setiap tahunnya terdapat acara kontes pasar bandeng yang pemenangnya diambil dari panen terbanyak setiap kali panennya.

Tidak hanya itu, pemenang kontes ini adalah petambak yang berhasil membudidaya ikan bandeng berukuran paling besar (jumbo). Namun ketika pandemi seperti ini Bupati Gresik mengungkapkan bahwa kontes pasar bandeng kali ini hanya para petambak asli dari Kabupaten Gresik. Hal ini dilakukan untuk mengutamakan peningkatan perekonomian warga Gresik yang sedang terancam karena pandemic Covid 19.

Menurut saya usaha yang dilakukan oleh Bupati Gresik sangatlah tepat mengingat kebanyakan mata pencaharian orang Gresik adalah pembudidaya Bandeng yang merupakan makanan khas dari Gresik. Maka, tetaplah semangat dalam melakukan hal apapun dan selalu berdoa agar Pandemi Covid ini segera berlalu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun