Mohon tunggu...
Isti Puspita
Isti Puspita Mohon Tunggu... Lainnya - KKN UPI 2020

Memberikan informasi dengan hati

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pro dan Kontra Sekolah Secara Tatap Muka di Masa Pandemi Covid-19

29 Desember 2020   11:16 Diperbarui: 29 Desember 2020   11:18 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada masa pandemi seperti ini, hampir semua sekolah di Indonesia menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar dari jarak jauh atau dilaksanakan secara daring dari rumah masing-masing dengan menggunakan tekhnologi yang dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Namun, hal ini pun mendapatkan berbagai reaksi dari berbagai kalangan; orang tua, siswa, maupun guru sekali pun yang menemui hambatan-hambatan dalam menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh.

Berdasarkan surat yang ditandatangani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri, disebutkan sekolah tatap muka boleh dilakukan per Januari 2021.

Dari kasus COVID-19 yang setiap hari terus meningkat ini, pebelajaran secara langsung yang sudah dicanangkan oleh banyak sekolah di Indonesia menjadi sebuah kekhawatiran, sekolah akan menjadi klaster baru dalam penyebaran virus ini.

Telah di survey kepala 26 siswa sekolah menengah atas dari berbagai jenjang yang menanggapi hal ini. Dalam surveynya, bahwa sebanyak 69.2% menyutujui rencana sekolah menyelenggarakan sekolah secara tatap muka dan 30.8% menyatakan tidak setuju dengan rencana tersebut. Persentase yang menyetujinya lebih besar dari yang tidak menyetujiinya, hal ini didasari oleh berbagai anggapan dan reaksi dari setiap orangnya.

Pada siswa yang menyetujui dengan pembelajaran secara langsung di masa pandemi ini menyatakan bahwa menganggap pembelajaran secara langsung dirasa lebih efektif dan merasa lebih paham jika diberi penjelasan secara detail, disertai dengan kendala-kendala teknis seperti perangkat yang tidak memadai maupun jumlah kuota yang menjadi hambatan.

Untuk siswa yang menyatakan bahwa mereka tidak menyetuji pembelajaran secara langsung di masa pandemi ini dikarenakan di daerahnya masih tercatat sebagai zona merah dimana penyebaran virus ini belum bisa terkontrol dan penyebarannya masih banyak dan juga siswa sudah terbiasa dengan jadwal belajar di rumah yang terasa lebih fleksibel.

dokpri
dokpri
Meskipun tanggapan pelaksanaan sekolah secara langsung memiliki tanggapan yang lebih banyak, namun berbanding terbalik dengan keraguan akan pelaksanaan sekolah secara tatap muka di laksanakan pada awal tahun 2021 nanti. Sebanyak 61.5% siswa menanggapi masih merasa ragu karena peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia masih terus meningkat.

Dengan hal ini, siswa memberikan saran-saran agar melaksanakan sekolah tatap muka dikondisi pandemi seperti ini yaitu dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, melaksanakan kegiatan belajar mengajar di sekolah secara bergantian dengan presentase di kelas hanya 50% dari jumah siswa biasanya, tetap mematuhi 3M (Mencuci tangan daengan sabun, menjaga jarak, dan menggunakan masker), dan mengupayakan menggunakan sekat di dalam kelas agar tidak banyak interaksi secara fisik terjadi di dalam kelas dalam proses belajarar mengajar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun