Mohon tunggu...
Isti Nilam
Isti Nilam Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar/Mahasiswa

Hi!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inovasi Seorang Pendidik Berpengaruh pada Ketercapaian Hasil Belajar Saat Ini

1 Juli 2020   08:11 Diperbarui: 1 Juli 2020   08:27 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tahun 2020 merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh semua pihak. Situasi saat ini, memerlukan daya juang kita sebagai masyarakat bangsa. Badan kesehatan dunia, WHO telah menyatakan bahwa penyakit yang sedang kita hadapi saat ini merupakan suatu pandemi global karena penyakit ini menyebar kebanyak orang di beberapa negara dalam waktu bersamaan. 

Dari waktu ke waktu data untuk kasus pasien positif Covid-19 terus bertanbah. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dari pencegahan serta memberikan bantuan untuk masyarakat indonesia. Kelumpuhan dan berbagai dampak atas pandemi ini dirasakan oleh semua pihak, baik dari segi ekonomi, pendidikan, keadaan sosial, serta kesehatan. Situasi ini tidak bisa normal seperti dulu, masyarakat harus mengubah kebiasaan lama menuju kebiasaan baru.

Pemerintah mengeluarkan kebijakan yaitu diterapkannya social distanting  dan mengakibatkan banyak perubahan salah satunya yaitu dalam dunia pendidikan yang mengharuskan pembelajaran dilakukan secara daring. Hal ini merupakan tantangan besar yang harus dihadapi oleh pendidik serta peserta didik dalam keberlangsungan pelaksanaan model pembelajaran jarak jauh. Pendidik dituntut untuk berinovasi dalam proses pembelajaran untuk menggunakan teknologi dalam pembelajaran aktif. Pendidik dipaksa untuk beradaptasi dengan cepat dalam situasi saat ini.

Kini, semakin banyak orang yang ingin tahu 'bagaimana cara mengajar dan belajar'. Baik itu di kelas maupun di rumah. Berbicara mengenai tingkat keberhasilan yang dicapai oleh peserta didik mungkin tidak akan semaksimal di kelas. Hal ini di karenakan situasi belajar peserta didik tentu berbeda setiap individunya. Pada hakikatnya anak SD/MI masih memerlukan bimbingan baik dalam menangkap materi ataupun mengerjakan tugas latihan yang diberikan oleh pendidik. Sedangkan realitanya pada pembelajaran sistem daring ini, keterlibatan orang tua setiap peserta didik berbeda-beda. Ada saja orang tua yang tidak acuh dan mungkin tidak mengawasi terhadap pembelajaran anak.

Namun demikian semangat mengajar seorang pendidik tidak akan luntur, karena pekerjaan yang mulia ini akan dengan senang hati para pendidik lakukan dalam situasi dan kondisi apapun. Antisipasi dari permasalahan yang sudah dipaparkan tersebut, pendidik bisa saja melakukan tatap muka secara virtual guna menyampaikan materi dan mengontrol peserta didiknya. Tatap muka ini bisa dilakukan dengan berbagai macam aplikasi. Contohnya aplikasi Video Call WhatsApp, Zoom, Google Meet dll. Kesempatan tatap muka virtual ini bisa dimanfaatkan pendidik sebaik mungkin. 

Pembelajaran dalam situasi seperti ini haruslah tetap menyenangkan dan dilakukan peserta didik dengan gembira. Karena sesuai dengan yang bapak pendidikan kemukakan bahwa "belajar dengan gembira akan memudahkan siswa dalam menangkap ilmu pengetahuan". Namun semua pembelajaran harus berubah, sejak tanggal 16 Maret 2020, siswa mulai melakukan pembelajaran secara daring. Pandemi Covid-19 membuat keadaan memaksa siswa mengikuti PBM secara online.

Alat pembelajaran dalam situasi saat ini dapat menggunakan perangkat komputer (PC) atau handphone yang terhubung koneksi internet. Dalam hal ini pendidik dituntut dapat menggunakan IT (Information Technology) yang harus diimplementasikan dalam proses kegiatan pembelajaran.

Minggu pertama siswa mengikuti dengan semangat. Tugas yang diberikan guru lewat WhatsApp (WA) dikerjakan dengan baik. Hari-hari terus berjalan dan setelah hampir dua bulan siswa harus mengikuti pembelajaran online, semangat mereka menurun. Semangat mereka sudah tidak seperti minggu pertama, tugas-tugas masuknya terlambat, bahkan ada siswa yang tidak mengumpulkan tugas.

Eksistensi pembelajaran yang menyenangkan akhirnya menjadi pembelajaran yang membosankan. Siswa bukan sebagai subyek namun menjadi obyek pembelajaran, oleh karena pentingnya pendidik berinovasi dalam menggunakan teknologi saat pembelajaran dan perlunya langkah untuk memotivasi siswa kembali dalam belajar. Untuk membangkitkan semangat belajar siswa selain dengan cara di atas, guru dapat memberikan materi pembelajaran dengan lebih menarik dan tidak hanya memberikan tugas atau soal saja. Guru dapat membuat power point , video pembelajaran, atau memberikan contoh-contoh perhitungan agar siswa memahami materi yang disampaikan

Salah satu yang dapat membantu berjalannya sistem pembelajaran aplikasi yaitu menggunakan Goggle Classroom, dalam aplikasi ini bisa digunakan untuk menyediakan bahan ajar dan tes yang terintegrasi penilaian. Selain itu, aplikasi online ini juga memudahkan peserta didik untuk mengakses tugas dimanapun dan kapanpun. Dengan demikian materi serta tugas akan dengan mudah diakses oleh peseta didik. Dan juga terdapat aplikasi-aplikasi lain yang disarankan dalam pembelajaran daring yaitu Quizizz, Microsoft office 365,  Edmodo, aplikasi ini dapat digunakan oleh pendidik untuk pembelajaran yang lebih kreatif.

Guru juga tak lupa memberikan kesempatan tanya jawab dengan siswa sehingga mempermudah siswa memahami materi yang disampaikan guru. Mendengarkan kendala siswa dalam mengerjakan tugas maupun dalam mengirimkan tugasnya. Serta mencari solusi yang terbaik agar pembelajaran tetap berjalan dengan baik. Pentingnya pendidik berinovasi untuk meningkatkan mutu pendidikan saat ini agar pembelajaran tetap berkualitas.

Penulis: Isti Nilam, dkk.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Semester VI-A, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun