Mohon tunggu...
Istina Rahmawati
Istina Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Tetap Utamakan Jalan-Jalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mahasiswa KKN Undip Budayakan Literasi Melalui Mading Sastra

9 Februari 2021   12:09 Diperbarui: 9 Februari 2021   12:30 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mading Sastra (dokpri)

Wonogiri (18/01/2021) -- Universitas Diponegoro (UNDIP) pada awal tahun 2021 menerjunkan sekitar 2000 mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) untuk Tim I Periode 2021. KKN kali ini dilaksanakan di kampung halaman atau biasa disebut dengan "KKN Pulang Kampung".

Pelaksanaan KKN secara daring ini sudah kali kedua bagi UNDIP. Tema KKN yang diusung yaitu "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 yang Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's)". Dengan adanya pandemi Covid-19, tentunya KKN di kampung halaman dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan. 

Istina Rahmawati, mahasiswa KKN UNDIP asal Desa Sambiroto, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri membuat program pengembangan inovasi desa untuk meningkatkan literasi melalui mading sastra. Dengan adanya mading sastra, diharapkan program tersebut mampu menjadi tempat bagi masyarakat untuk menyalurkan hasil dari kreativitas menulis mereka.

Mading tersebut diletakkan di tempat yang banyak dikunjungi oleh masyarakat yaitu di Wisata Air Soka Nandi. Wisata Air Soka Nandi merupakan wisata desa Sambiroto yang memanfaatkan sumber mata air sekitar. Wisata tersebut menjadi tempat strategis untuk mengenalkan literasi melalui mading sastra.

Dengan adanya mading sastra ini, masyarakat bisa ikut berpartisipasi mengirim karya berupa puisi, cerpen, dongeng, dan lainnya serta menjadikan bahan bacaan bagi masyarakat atau pengunjung.

Sementara itu, untuk mengirimkan karya bisa melalui media sosial yang telah tercantum di mading sastra. Untuk proses pengiriman cukup mengirimkan teks karyanya yang akan dimuat di mading sastra, tahap selanjutnya menjadi tanggung jawab pelaksana program.

Agar tidak kehujanan, karya sastra yang akan di tempel dilaminating terlebih dahulu. Penyebaran informasi juga dilakukan melalui media sosial untuk menarik masyarakat agar banyak yang berpartisipasi. Semua orang bisa mengirimkan hasil karya mereka dan tidak ada batasan tema, namun tetap harus menggunakan bahasa yang sopan dan tentunya tidak sara.

Sukatmo selaku Kepala Desa Sambiroto mengatakan bahwa program mading sastra ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan attention dari anak-anak kalangan muda untuk berkarya dan semakin gemar membaca.

"Saya sangat berterima kasih dengan adanya program ini Mbak, betul-betul sangat bermanfaat sekali karena bisa meningkatkan attention dari anak-anak kalangan muda untuk terus berkarya dan semakin mau membaca terkait dengan karya-karya sastra. Sehingga program ini memberi kontribusi atau wawasan maupun ilmu-ilmu nya untuk anak-anak muda terutama di warga Sambiroto dan para pengunjung wisata" tuturnya.

Salah satu pengunjung yang bernama Widya Pangestika mengatakan mading sastra ini sangat diperlukan untuk meningkatkan budaya gemar membaca bagi masyarakat dan pengunjung, sehingga tidak hanya wisata saja tapi juga bisa belajar melalui karya yang ada di mading sastra tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun