Mohon tunggu...
Istiqomah Ayu Rahyun
Istiqomah Ayu Rahyun Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Selamat membaca dan semoga bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Aromaterapi dengan Segala Manfaat dalam Peradaban Islam

14 Juni 2021   20:00 Diperbarui: 14 Juni 2021   20:26 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Akhir-akhir ini penggunaan aromaterapi sebagai "obat" anti-stres sedang marak. Banyak juga online shop maupun offline shop yang menjual diffuser beserta essential oil atau aromaterapi. Jadi, apa sih aromaterapi dan essential oil itu?

Aromaterapi adalah terapi atau perawatan alami yang mengggunakan wangi-wangian. Penggunaan aromaterapi dapat memberikan efek well-being (adanya rasa bahagia, kepuasan, tingkat stres yang rendah, sehat secara fisik dan mental, serta kualitas hidup yang baik). Aroma dalam aromaterapi disebut sebagai Essential Oil, atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai minyak Atsiri. Essential oil adalah minyak yang berasal dari bagian tumbuh-tumbuhan, seperti bunga, daun, dan sebagainya yang berbau harum dan enak, serta mudah menguap. Menurut sejumlah penelitian, beberapa jenis essential oil sudah terbukti memiliki efek positif untuk meningkatkan kondisi fisik dan emosional seseorang.

Hasil kajian analisis beberapa penelitian menunjukkan bahwa aromaterapi efektif untuk mempengaruhi perubahan kualitas tidur, kualitas hidup, kecemasan dan kelelahan pada pasien diabetes melitus, khususnya aromaterapi lavender, bitter orange dan cendana/sandalwood. Dampak yang terjadi pada pasien diabetes melitus yaitu terdapat pengaruh negatif terhadap kualitas hidup pasien, salah satunya yaitu Restless Leg Syndrome atau memiliki kualitas tidur yang buruk. Gangguan tidur yang dialami penderita diabetes disebabkan berbagai faktor yang dapat mengakibatkan insomnia, termasuk tingkat stres, kelelahan, dan kecemasan yang tinggi pada penderita diabetes melitus. 

Melalui kajian analisis beberapa penelitian ini, dapat dibuktikan bahwa aromaterapi dapat membantu penderita diabetes melitus untuk mengubah pola hidup menjadi lebih baik, dengan adanya perubahan kualitas tidur, kualitas hidup, kecemasan dan kelelahan.

Penelitian lain juga dilakukan pada lansia. Disimpulkan bahwa relaksasi aromaterapi jasmine berpengaruh terhadap kualitas tidur lansia. Jika kualitas tidur pada lansia terganggu, maka akan terjadi berbagai masalah kesehatan. Penelitian ini menunjukkan bahwa aromaterapi khususnya jasmine dapat memberikan manfaat yang nyata, berupa peningkatan kualitas tidur pada lansia. Peneliti juga menyimpulkan bahwa relaksasi aromaterapi jasmine memiliki pengaruh yang berdampak pada kondisi psikologis lansia.

Dari penelitian-penelitian tersebut, pengobatan aromaterapi yang dilakukan antara lain dengan cara inhalasi, relaksasi, dan pijat aromaterapi. Lalu, bagaimanakah mekanisme indera penciuman manusia hingga kita dapat mencium bau harum dari essential oil dan memperoleh manfaatnya?

Essential oil merupakan molekul yang mudah menguap ke udara sehingga mudah untuk terhirup oleh indera penciuman. Bau dari essential oil tersebut akan masuk ke dalam rongga hidung melalui udara yang awalnya disaring oleh bulu-bulu hidung terlebih dahulu. Rangsangan bau ini masuk ke dalam epitelium olfaktori yang sensitif terhadap molekul-molekul bau, karena terdapat bagian pendeteksi bau (smell receptors). Lalu, rangsangan bau akan masuk ke mukosa olfaktori, setelah itu ke saraf olfaktori. 

Bagian saraf olfaktori akan mengirim rangsangan bau ke thalamus dan kemudian menuju hypothalamus yang ada di otak. Pada otak bagian korteks cerebrum akan menangkap rangsangan bau tersebut kemudian mengidentifikasi bau tersebut berdasarkan memori atau menghadirkan memori baru dalam otak. Aroma harum pada essential oil dapat menstimulasi saraf sensorik, reseptor, dan mempengaruhi organ-organ lain. Contohnya pada aromaterapi cendana dapat mengurangi depresi, masalah insomnia, dan masalah lain yang berkaitan dengan stress, serta membuat tubuh menjadi rileks dan tenang. Contoh lain pada aromaterapi jasmine akan memperbaiki keseimbangan sistem tubuh, dan menimbulkan rasa tenang, dan berfungsi untuk menghantarkan tidur.

Dilansir dari HelloSehat, essential oil dapat dimanfaatkan untuk aromaterapi dalam berbagai macam cara, antara lain adalah sebagai berikut:

  • Menggunakan diffuser dengan mengubah essential oil menjadi uap yang wangi
  • Menghirup essential oil melalui hidung secara langsung lewat pakaian atau dari botol
  • Melakukan terapi pijat dengan menggunakan essential oil
  • Berendam pada air yang dicampur dengan essential oil
  • Mengoleskan essential oil secara langsung pada kulit

Kemudian melansir dari Fundaciondowntigre, manfaat-manfaat pengunaan aromaterapi untuk kesehatan, antara lain: 

  • Meredakan Stres, Menangkan Pikiran, dan Menghilangkan Perasaan Cemas. Beberapa minyak esensial yang cocok untuk menghilangkan stres adalah minyak lemon, lavender, bergamot, pepermin, akar wangi, dan minyak ylang-ylang.
  • Mempercepat Penyembuhan Luka. Beberapa minyak esensial yang paling populer untuk mempercepat proses penyembuhan tubuh adalah lavender, calendula, rosehip, helichrysum, dan minyak buckthorn.
  • Mengurangi Sakit Kepala. Beberapa minyak esensial yang dipercaya dapat untuk mengurangi sakit kepala dan migrain adalah pepermin, eukaliptus, cendana, dan minyak rosemary.
  • Memperbaiki Kualitas Tidur. Minyak esensial yang baik untuk membantu memperbaiki pola tidur adalah minyak lavender, chamomile, melati, benzoin, neroli, mawar, cendana, marjoram manis, dan minyak ylang-ylang.
  • Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh. Minyak esensial yang paling efektif dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh adalah minyak oregano, lemon, pepermin, kayu manis, dan minyak eukaliptus.
  • Memperlancar Pencernaan. Minyak lemon biasanya digunakan untuk mengobati kondisi pencernaan.

Ada hal unik dari awal terciptanya aromaterapi menurut peradaban Islam. Dilansir dari Republika.co.id, para dokter dan kimiawan Muslim seperti al-Kindi, Jabir Ibnu Hayyan serta Ibnu Sina telah mengembangkan metode pengobatan ini pada abad ke-7 M, dibandingkan dunia Barat yang baru mengenal dan mengembangkannya pada awal abad ke-20 M.

Berdasarkan catatan sejarah, pada abad ke-9 M, ahli kimia Muslim bernama Yakub al-Kindi (803-870 M) dalam bukunya bertajuk Perfume Chemistry and Distillation telah mampu menciptakan beragam jenis minyak esensial. Kimiawan Muslim lainnya, yakni Jabir Ibnu Hayyan juga telah mampu menciptakan teknologi penyulingan minyak esensial dari beragam tumbuhan dan bunga. Semua penemuannya itu dituliskannya dalam Summa Perfectionis.

Sejarawan Sains Barat, Marlene Ericksen dalam karyanya bertajuk Healing with Aroma therapy mengakui peradaban Islam sebagai pelopor dan perintis aromaterapi modern. Menurut Ericksen, penyulingan uap air pertama kali ditemukan dokter Muslim bernama Ibnu Sina (980 M-1037 M). 

Ibnu Sina menggunakan penyulingan uap air itu untuk membuat minyak esensial yang digunakan untuk mengobati pasiennya. Metode pengobatan ini kemudian dikenal sebagai aromaterapi. Ibnu Sina pun dijuluki sebagai orang pertama yang memperkenalkan aromaterapi. Hal senada juga diungkapkan Stanley Finger dalam karyanya bertajuk Origins of Neuroscience: A History of Explorations Into Brain Function, bahwa penyulingan uap air pertama kali ditemukan dokter Muslim bernama Ibnu Sina (980 M-1037 M).

Dalam karyanya yang sangat monumental, Al-Qanun fi'l Tibb atau Canon of Medicine, Ibnu Sina menjelaskan minyak esensial dan aromatik tumbuh-tumbuhan dapat digunakan secara ekstensif dalam praktik aromaterapi. Penyulingan uap yang ditemukan Ibnu Sina kemudian digunakan pada aromaterapi dan industri wangi-wangian. Penemuan uap penyulingan memberikan kontribusi yang signifikan untuk pengembangan wangi-wangian.

Referensi:

Faridah, Ida., Yati Afiyanti., & Mega, A. (2020). Pengaruh aromaterapi terhadap kualitas tidur, kualitas hidup, kelelahan dan kecemasan pada pasien diabetes melitus. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, 9(2), 255-256. Doi: https://doi.org/10.37341/interest.v9i2.229

Putri, Mahda Febriyanti Eka Pertiwi., Murtaqib., & Mulia, H. (2018). Pengaruh relaksasi aromaterapi jasmine terhadap kualitas tidur pada lansia di Karang Werdha. E-Jurnal Pustaka Kesehatan, 6(3), 465-467. Doi: https://doi.org/10.19184/pk.v6i3.11745

Arsanta, Marsha Desica. (2017, Oktober 10). Apa Saja Manfaat Aromaterapi Bagi Kesehatan Tubuh?. Diakses dari hello sehat

Daniels, Leon. (2020). Berbagai Jenis Aromaterapi Dan Manfaatnya Untuk Kesehatan. Diakses dari Fundacion Down Tigre

Sasongko, Agung. (2019, Agustus 11). Aromaterapi dalam Peradaban Islam. Diakses dari Republika

Author: Istiqomah Ayu Rahyun S - Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun