Mohon tunggu...
Isson Khairul
Isson Khairul Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist | Video Journalist | Content Creator | Content Research | Corporate Communication | Media Monitoring

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Rheo Bangkit dengan Metoda, Setelah 10 Tahun Luka Psikis

17 Januari 2022   14:35 Diperbarui: 17 Januari 2022   14:43 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rheo menciptakan terapi online, setelah pulih dari trauma psikis selama 10 tahun. Foto: Dok. Rheo

Sering tak sabar dan sering cepat marah. Banyak yang tak menyadari bahwa hal tersebut adalah akibat gangguan psikis. Malas beraktivitas dan ketika beraktivitas eh malah tidak fokus, tidak konsentrasi. Hal ini pun akibat gangguan psikis. Apa yang sesungguhnya terjadi? Adakah solusi?

Berjuang Mengikis Beban Psikis

Dua pertanyaan itulah yang dijawab oleh Caezarro Rey Abishur. Lelaki ini anak pertama dari 3 bersaudara, yang biasa disapa Rheo. Peristiwa Kerusuhan 1998 yang terjadi di Jakarta, bukan hanya membuat Rheo sering tak sabar dan sering cepat marah. Bukan hanya membuat Rheo malas beraktivitas dan tidak konsentrasi tiap melakukan sesuatu.

Gangguan psikis yang ia alami, lebih dari semua itu. Rheo bahkan sudah sampai ke tingkat depresi, trauma. Tiap kali ada demo besar di Indonesia, Rheo selalu gelisah, tidak bisa tidur, dan ingin melarikan diri ke luar negeri. Ketika sedang di luar negeri, sepanjang malam ia sibuk memantau semua peristiwa yang terjadi di Jakarta.

Peristiwa Kerusuhan 1998 tersebut benar-benar membuatnya trauma. Secara fisik, Rheo tampak normal-normal saja, sehat-sehat saja. Namun, secara psikis, ia adalah lelaki yang terluka. Luka jiwa. Luka batin. Dan ... ia ingin sembuh. Ia ingin mengikis segala luka psikis tersebut.  

Sangat banyak cara yang ditempuh Rheo. Ia mendalami berbagai jalan untuk meraih kesembuhan. Mulai dari meditasi, mindfullness, meta coaching, hypnosis, neurosemantics, hingga segala jurus keilmuan lainnya. Semua itu ia jalani, demi mengikis segala beban psikis yang menderanya.

Tak hanya sampai di situ. Rheo pun mengikuti banyak sesi bersama coach, trainer, konselor, therapist, guru-guru spiritual, pemuka agama yang ia anut, pemuka agama lain, serta orang pintar. Bukan hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri.

Perjuangan menempuh jalan demi mengikis beban psikis tersebut, bukan hanya menghabiskan waktu bertahun-tahun. Tapi, juga menghabiskan biaya yang sangat banyak. Sudah tak terhitung dana yang ia keluarkan untuk semua itu.

Dan, sudah tak terhitung pula jumlah sertifikat yang dimiliki Rheo, setelah mengikuti sangat banyak cara memulihkan luka psikis yang ia derita. Secara waktu, sudah lebih dari 10 tahun, Rheo berproses dengan banyak sosok yang kompeten di bidang pemulihan luka psikis. Akhirnya ... Rheo pulih, terbebas dari segala beban emosi. Sembuh dari semua luka psikis.

Rheo bersama Mayang dan Chika, adik almarhumah artis Vanessa Angel, yang trauma karena di-bully. Foto: Dok. Rheo
Rheo bersama Mayang dan Chika, adik almarhumah artis Vanessa Angel, yang trauma karena di-bully. Foto: Dok. Rheo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun